DPPKB Palu Fokus Peningkatan SDM Keluarga

DPPKB

TANAMODINDI, MERCUSUAR – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) di tahun 2021, fokus peningkatan SDM kader pendataan, dengan melakukan orientasi pendataan keluarga bagi kader.

Demikian disampaikan, Plt DPPKB Palu, Katrine A.Panomban, saat pembukaan Orientasi Pendataan Keluarga bagi kader di Hotel Lawahba, Selasa (23/3/2021). Kegiatan itu diikuti sebanyak 470 kader Keluarga Berencana yang akan melakukan pendataan keluarga, dengan sasaran setiap Kepala Keluarga (KK) di 46 kelurahan Kota Palum, yang dimulai pada 1 April hingga 31 Mei 2021.

Karena, dalam Undang Undang nomor 52 tahun 2019 tentang pengembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, bahwa pemerintah daerah wajib mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui sensus, survey, dan pendataan keluarga. Rasio jumlah Penyuluh Keluarga Berencana dengan jumlah penduduk di Palu masih timpang, meski masih kekurangan tenaga penyuluh, namun bukan menjadi kendala dalam persiapan Pendataan Keluarga yang akan dilaksanakan di bulan April ,”jelas Katrine.

Dalam menyukseskan kegiatan, tentulah persiapannya harus dilakukan dari sekarang, agar pendataan keluarga dapat sukses, ia juga akan melibatkan semua kader yang ada, karena jika dipaksa kerja sendiri, pendataan keluarga akan berat.

Menurutnya, pemutahiran data sudah harus dimulai dari sekarang, agar saat pendataan keluarga berjalan teman-teman sudah miliki data pasti. “Agar Pendataan Keluarga sukses kita mesti miliki strategi. Kegiatan ini untuk menghasilkan data mikro berbasis “by name by address”,” jelasnya.

Pendataan Keluarga 2021 merupakan kegiatan strategis Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Hasil pendataan dipakai untuk kepentingan perencanaan, evaluasi dan pengukuran kinerja hingga di wilayah administrasi terkecil.

“Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dituntut untuk bekerja keras serta memiliki semangat dan komitmen tinggi untuk menyukseskannya. Mulai tahap persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi,”ujarnya.

Pendataan ini kata, nantinya tidak sebatas DPPKB saja, pendataan keluarga juga bisa digunakan untuk mendiagnosa kemiskinan, ketertinggalan pembangunan, hingga keluarga berkualitas dengan kondisi yang berbeda-beda antar wilayah, seperti data balita, data anak putus sekolah dan data pengganguran. ABS

Pos terkait