LOLU SELATAN, MERCUSUAR – Berdasarkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing yang digelar DPRD Kota Palu bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Palu terkait penanganan pascabencana terhadap para korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Selasa (29/1/2019) di ruang rapat utama DPRD Kota Palu.
Dalam RDP tersebut, salah satu anggota DPRD Kota Palu, Rusman Ramli mempertanyakan data lengkap hasil validasi jumlah pengungsi yang menjadi korban terdampak, karena sampai saat ini DPRD belum menerima data lengkap dari Pemkot terkait data real jumlah pengungsi hingga memasuki bulan ke empat pascabencana.
Tidak hanya itu, beberapa anggota DPRD Kota Palu seperti Hamsir dan Anwar Lanasi juga mempertanyakan hasil validasi data pengungsian, karena fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang belum terdata dan banyak juga masyarakat yang tidak terkena dampak namun terdata sebagai pengungsi untuk bisa mendapatkan logistik.
“Karena ada oknum di posko-posko yang ternyata menggiring masyarakat yang tidak terkena dampak ini untuk ikut tinggal di tenda padahal rumahnya tidak apa-apa (tidak rusak) hanya untuk mendapatkan logistik, sedangkan banyak masyarakat terdampak juga yang sampai sekarang belum mendapatkan bantuan,” ujar Hamsir.
Menanggapi hal tersebut, Kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kota Palu, Arfan menjelaskan, hingga saat ini Pemkot masih terus melakukan proses validasi data, sehingga dirinya menghimbau masyarakat terdampak yang belum terdata untuk segera melapor ke posko pendataan atau ke kontor Bapedda Kota Palu.
“Sampai saat ini proses validasi datanya terus berjalan, makanya kita imbau masyarakat yang betul-betul terdampak segera lapor ke posko pengungsian yang ada bisa juga datang ke kantor Bapedda, agar bisa mendapatkan logistik,” jelasnya.
Arfan juga menjelaskan, terkait warga yang tidak mengalami dampak bencana diminta untuk tidak ikut tinggal ditenda. Pihaknya juga akan mengevaluasi proses validasi data dan oknum-oknum yang selama ini disebut telah mengiring warga yang tidak terdampak untuk ikut tidur di tenda pengungsian.
Arfan juga menekankan, untuk para relawan yang berbaik hati membantu para korban bencana di lokasi pengungsian bisa berkoordinasi kepada Pemkot dalam menyalurkan bantuannya, agar penerima bantuan bisa tepat sasaran dan pemberiannya bisa dipertanggungjawabkan.
“Dan untuk relawan kami sangat berterimakasih, tapi kami harap dalam memberikan bantuan, relawan bisa berkoordinasi dulu ke Pemkot, agar kasus seperti keracunan makanan beberapa waktu lalu tidak terulang lagi,” jelasnya. RES