PALU, MERCUSUAR – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Sulteng terus menggalakan budaya konsumsi buah dan sayur yang bebas bahan kimia. Untuk itu, DTPH mengampanyekan pangan organik dengan menggelar Anugerah Daya Saing Pertanian yang melibatkan kelompok tani bersertifikasi pangan organik di Atrium Palu Grand Mal, Rabu (15/8/2018).
Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Ir Trie Iriany Lamakamapali mengatakan saat ini produktivitas, mutu dan keamanan pangan produk pertanian masih terbilang rendah, sehingga masih kurang berdaya saing. Selain itu, produk turunan masih terbatas hingga sebagian besar masih dalam bentuk bahan baku dasar. Ditambah lagi, nilai tambah yang diperoleh petani belum optimal.
Isu utama produk pertanian aat ini, katanya, sangat erat kaitannya dengan persoalan mutu keamanan pangan. Apalagi hasil pertanian yang dihasilkan dengan mutu produk di pasar modern terkadang tidak lebih baik dari produk di pasar tradisional.
Olehnya, kegiatan ini merupakan apresiasi kepada kelompok tani dan untuk kebijakan pemerintah dalam jaminan mutu. Hal itu pada dasarnya sebagai langkah strategis penguatan jaminan keamanan pangan serta penerapan mutu dan standarisasi dalam menghadapi persaiangan pasar yang semakin kompetetif. DTPH Sulteng beserta DTPH kabupaten/kota berupaya pemberian pembinaaan terkait hal itu.
“Salah satu fasilitas yang diberikan pemerintah, yakni sertifikasi produk pertanian baik itu sertifikasi organik dan sertifikasi prima. Disamping itu, juga kami memberikan penghargaan kepada seluruh petani yang telah memberikan sumbangsinya pada masyarakat/konsumen dalam penyiapan produk bermutu, dan terus mengedukasi masyarakat untuk memulai dan menyadari pentingnya produk bermutu,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng Hidayat Lamakarate mengajak para petani untuk menjadikan produk pertanian Sulteng sebagai tuan rumah di daerah sendiri. Ia juga menginformasikan bahwa kebijakan pembangunan daerah senantiasa berpihak pada kepentingan umum dalam masyarakat, mengingat sebagian masyarakat masih memerlukan fasilitas pembinaan dan pendampingan pemerintah karena berbagai keterbatasan yang dimiliki masyarakat. “Kita berharap agar keamanan pangan Sulteng bisa kita jaga bersama-sama dari cemaran biologis kimia dan benda lain yang dapat merugikan produk pertanian,” tandas Sekdaprov. ABS