PETOBO, MERCUSUAR – Pengurus Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Provinsi Sulawesi Tengah terus berbenah memajukan olahraga berkuda tersebut. Salah satunya fokus pengembangan atlet muda. Menariknya, dari sekian atlet tersebut terdapat dua atlet muda potensial yang merupakan korban bencana likuefaksi Petobo, 28 September 2018 silam. Kedua atlet tersebut bernama Rifki dan Revan.
Keduanya masih tercatat sebagai pelajar SLTP di Kota Palu. Meski usianya baru 15 tahun, namun kedua atlet muda ini sudah berhasil meraih sejumlah prestasi. Pengurus PORDASI Sulteng pun terus memantau perkembangan atlet tersebut dan menggadang-gadang sebagai atlet handal Sulawesi Tengah di event nasional.
Ketua Umum Pordasi Sulteng, Anjas Lamatata mengaku telah memantau bakat kedua anak tersebut sejak beberapa tahun lalu. ‘’Saya sudah pantau anak itu.Memang keduanya ada bakat dan rajin ikut latihan sejak kecil. Bahkan sebelum bencana likuefaksi,’’kata Anjas, Jumat (31/7/2020).
Anjas optimis kedua anak tersebut bakal jadi atlet berkuda yang handal di Sulawesi Tengah. Untuk itu, ia akan memberikan perhatian serius dan memberi motivasi kepada Rifki dan Rehan agar terus giat berlatih.
Menurut Anjas, sebenarnya tidak hanya Rifki dan Revan. Masih banyak anak-anak muda lainnya di Kota Palu, Sigi dan Donggala bahkan kabupaten lain di Sulawesi Tengah yang punya bakat potensial jadi atlet berkuda. Hanya saja selama ini belum mendapat perhatian yang maksimal. Pembinaan atlet usia muda menjadi salah satu program utamanya dalam memajukan olahraga berkuda di Sulawesi Tengah.
‘’semoga wabah covid-19 ini, cepat berlalu supaya kita bisa melakukan banyak kegiatan atau program. Insya allah, saya optimis olahraga berkuda bisa maju dan berkembang di Sulawesi Tengah,’’pungkas Anjas. IKI