Dua Jurnalis Mercusuar Raih Fellowship Tempo Institute

FELLOWSHIP - Copy - Copy

PALU, MERCUSUAR – Dua orang jurnalis Harian Umum Mercusuar, berhasil meraih fellowship jurnalisme investigasi, dalam workshop Akuntabilitas Penanganan Bencana, yang diinisiasi oleh Tempo Institute dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, 26-29 Juni lalu. Dua jurnalis tersebut, masing-masing Kartini Nainggolan dan Jefrianto, dinyatakan lolos bersama 8 jurnalis lainnya dari berbagai media di Kota Palu, untuk mengikuti Master Class, sebagai pembekalan untuk para penerima fellowship, dari 30 peserta yang sebelumnya mengikuti workshop.

Master Class tersebut dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Palu, selama dua hari, 2-3 Juli 2019. Kelas lanjutan ini menghadirkan Editor in Chief Danwatch, Jesper Hyhne Petersen, asal Denmark. Danwatch sendiri merupakan sebuah media investigasi yang berbasis di Denmark.

Dalam pemaparannya, Jesper mengurai metode jurnalisme investigasi, dimulai dengan penentuan hipotesis atau kesimpulan sementara dari sebuah fenomena yang akan diinvestigasi. HIpotesis ini, kemudian kembali diurai dalam sinopsis, yang didalamnya membahas mengenai data apa saja yang telah tersedia, data apa yang hendak dicari, titik lemah dan kekuatan cerita yang diangkat, pertanyaan-pertanyaan kunci, siapa saja yang hendak diwawancarai, hingga gambaran kerangka tulisan.

Dari sinopsis, Jesper kemudian membahas jenis-jenis sumber, seperti sumber ahli, sumber bias, serta sumber berupa bukti visual. Dirinya juga memberikan pemahaman tentang klasifikasi sumber, salah satunya misalnya, bagaimana penggunaan sumber anonim.

Secara umum, Jesper mengaku sangat tertarik dengan ide-ide tulisan yang dipilih oleh 10 peserta yang mengikuti Master Class tersebut. Dirinya pun mengapresiasi para peserta, yang sangat aktif dan punya kemauan untuk mempelajari hal-hal baru.

Direktur Eksekutif Tempo Institute, Mardiyah Chamim menjelaskan, para penerima fellowship ini, selama dua bulan kedepan akan bekerja untuk mencari, mengolah, dan menuliskan data yang diapatkannya seusia dengan tema masing-masing, menjadi sebuah tulisan laporan investigatif. Dirinya berharap, tulisan-tulisan yang terkumpul, nantinya dapat dibukukan oleh Tempo.

“Bencana membuat kita semua menjadi lemah, tapi jurnalis harus hadir untuk menguatkan. Kami menunggu hasil tulisan dari teman-teman peserta,” ujar Mardiyah. JEF/TIN     

Pos terkait