TONDO, MERCUSUAR- Menyikapi video yang beredar di media sosial mengenai adanya dugaan tindakan penculikan anak, yang terjadi di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, aparat kepolisian menyatakan masih melakukan pendalaman terkait dugaan tersebut, sehingga kepolisian belum berani menyimpulkan bahwa kasus itu penculikan anak atau ada motif lain.
“Perkara masih didalami Polres Donggala, kami belum berani simpulkan itu penculikan atau ada motif lain,”demikian dikatakan, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari, saat dikonfirmasi, Senin(16/1/2023).
Sugeng membenarkan, Polsek Sindue telah mengamankan seorang pria berinisial HR dan masih dalam proses pemeriksaan. Dia melanjutkan, kronologisnya pada Senin (16/1/2023), sekira pukul 09.00 wita, pelaku bersama 5 orang temannya datang ke Desa Lero, tepatnya di Dusun V, selanjutnya sekitar pukul 10.00 wita pelaku melihat beberapa anak-anak sekolah dasar yang telah pulang dari sekolah, saat di jalan yang sepi, pelaku mencoba menawarkan permen dan minuman gelas kepada sejumlah anak tersebut.
Karena anak-anak itu tidak mengenal mereka, maka mereka pun menolak dan berupaya kabur, namun pelaku sempat menarik salah satu baju anak hingga sobek, mendengar kejadian itu, warga sekitar langsung beranggapan bahwa telah terjadi penculikan anak, sehingga situasi itupun langsung memancing emosional dan secara spontanitas melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan akhirnya berhasil menangkap salah seorang bernisial HR, sementara keempat rekannya berhasil kabur dari kejaran massa.
“Pelaku yang berhasil dipergok dan diamuk massa langsung diamankan personel Polsek Sindue,” jelasnya.
Selanjutnya sekira pukul 12.00 wita, demi pertimbangan keamanan, HR dievakuasi ke Mapolres Donggala, karena warga sudah mulai banyak mendatangi Mapolsek Sindue untuk mengetahui perkembangan kasus tersebut.
Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan dari pelaku HR diantaranya 1 Hp, STNK motor, SIM C, minuman gelas jenis Ale-ale dan sejumlah uang.
Sugeng mengimbau kepada masyarakat untuk mengajarkan kepada anak-anak, agar tetap waspada dan tidak mudah mengikuti bujuk rayu oleh orang yang belum dikenal. “Lebih baik kalau anak-anak masih dibawah umur,agar orang orang tua diantar jemput ke sekolah,”imbuhnya.AMR