Eco Fashion Bantu Promosikan Kerajinan Kota Palu

Eco Fashion - Copy

TALISE, MERCUSUAR– Eco Fashion Indonesia bekerja sama VIU Indonesia dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI merekomendasikan Kota Palu di tahun 2019-2020 dalam pembuatan film dokumenter karya anak daerah yang mengangkat kearifan lokal daerahnya untuk di tampilkan dalam festival film Internasional bersama 19 negara setiap tahunnya pada April.

Demikian dikatakan Myra Saskia dari Eco Fashion Indonesia didampingi Median Senat Sihombing dan Indriani Daud L dari Deputi Akses Permodalan BEKRAF RI di kawasan Hutan Kota, Jumat (5/4/2019). Hal ini guna mendorong pariwisata Indonesia ke luar, sebab berdasarkan riset promosi yang paling efektif menarik tourisme melalui keindahan daerah, hal ini sudah diterapkan Negara Korea, Jepang, Hongkong dan beberapa negara lainnya.

Untuk kebudayaan Indonesia yang kaya, maka tugas kita semua melastarikan dalam bentuk karya sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produsen fashion yang tidak saja berbicara kainnya, tetapi kerajinan kayu dapat dijadikan fashion, sehingga bagaimana kerajinan dari Palu bisa jadi aksesoris fashion yang akan dipromosikan seluruh Indonesia bahkan mancanegara.

Myra berharap, dari sana tercipta aksesoris di Palu ini, sehingga dalam jangka Panjang terbuka lapangan kerja untuk sektor eknomi kreatif di bidang fashion dan kerajinan di Kota Palu yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat juga meningkat.

Kapan program ini dimulai, Myra mengatakan, akan dimulai sesegera mungkin. Hal itu menindaklanjuti pertemuan Eco Fashion Indonesia dengan Wali Kota Palu beberapa pekan lalu di Jakarta, juga dihadiri Bekraf RI dan UNDP.

Dari pertemuan itu disepakati, untuk berkunjug ke Palu, terutama kunjungan ke lokasi kerajinan unggulan di Kota Palu, yakni kerajinan Batik Bomba, Kerajinan Daun Silar dan kerajinan lainya pada Sabtu (6/4/2019).

“Kita langsung datang melihat apa potensi yang dimiliki Kota Palu ini, tentunya  sangat besar sekali dan bagaimana mengembangkan potensi tersebut dan dikawinkan dengan dunia modern dunia Internasional tentunya!, harapannya semakin banyak hasil karya dari Palu ini di tingkat nasional dan Internasional, sehingga makin banyak warga Indonesia dan luar negeri datang ke Kota Palu,” ujarnya.

Ditambahkan Indriani Daud dari Bekraf RI bahwa tahun ini Bekraf akan mengadakan program bantuan Intensif Permodalan Pemerintah (BIP) untuk tahun 2019, dimana program ini sudah digalakkan sejak tahun 2017 yang awalnya hanya dua sub sektor yakni kuliner dan aplikasi digital serta game developer. Tahun 2019 ini Bekraf bekerjasama dengan VIU tengah melihat potensi sub fashion, untuk dimasukan dalam program BIP, khususnya daerah pascabencana.

Untuk akses permodalannya, Bekraf juga dapat bantuan non perbankan dan perbankan, dan tahun lalu juga telah dilaksanakan bisnis maching dengan mempertemukan dengan investor baik di tingkat nasional sampai ke Internasional.

 

Wali Kota Minta Kualitas Kerajinan Ditingkatkan

Sementara, Wali Kota Palu Hidayat menguraikan tentunya dalam rangka bagaimana kebencanaan di Kota Palu dirinya telah mengurai banyak dihadapan Bekraf pada minggu lalu yang mempertemukan Eco Fashion Indinesia dan UNDP, dimana warga yang terdampak dari sektor nelayan dan sektor UMKM.

”Ini sangat cocok dengan program kita di Kota Palu dengan Kelurahan inovasi unggul dan mandiri berasis IPTEK kemandirian berbasis ekonomi kerakyatan, dimana ada beberapa tematik yang sudah kita dorong, termasuk fashion,” jelasnya.

Dimana Kota Palu berkenginan meciptakan satu warna khusus dari tanaman endemik , persoalan fashion bagaimana membesarkan Batik Bomba akan dibantu dari Bekraf bersama Eco Fashion.

“Setelah turun, akan melihat dari sisi fashionnya ,kerajinanya,setelah itu akan menguraikan masalahnya dan dirumuskan apa masalahnya bersama Bekraf, tetapi kita sudah punya langkah dan dasar fashion dan kerajinanya ,hanya saja saya minta ditingkatkan kualitasnya dan daya saingnya,” jelasnya.ABS 

Pos terkait