PALU, MERCUSUAR – Pandemi COVID-19 ternyata juga memberi dampak terhadap usaha tambak garam di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore. Dampak yang sangat dirasakan adalah penjualan garam Talise yang cukup menurun.
Hal ini dirasakan oleh Wardah, salah seorang penjual garam di pinggir Jalan Yos Sudarso, saat ditemui di lapaknya, di depan Lapangan Sepakbola Abadi Talise, Jalan Yos Sudarso, Rabu (8/9/2021) sore. Kata dia, saat ini, penjualan garam tidak sampai setengah karung, padahal sebelumnya, bisa terjual hampir 1 karung per hari.
Selain itu, cuaca Kota Palu yang dalam beberapa minggu terakhir selalu diguyur hujan, kurang bagus untuk proses pembuatan garam. Hal ini juga menjadi kendala para petani dan penjual garam di Kota Palu.
Wardah menjelaskan, hujan yang terjadi beberapa pekan terakhir ini, juga menghambat pembuatan garam, sehingga penjual garam terpaksa mengambil garam dari luar Kota Palu.
“Kami cuma ambil garam dari luar, soalnya kan di sini belum ada garamnya, jadi kami masih ambil garam dari luar dan diecer (jual eceran red.) sudah di sini,” jelas wardah.
Sampai saat inikata Wardah, dirinya belum tersentuh bantuan dari Pemerintah Kota Palu, tetapi Untuk tempat berjualan, pemkot mengizinkan mereka menempati kawasan pinggir Jalan Yos Sudarso, akan tetapi harus selalu siap kapan saja dipindahkan, karena jalan tersebut merupakan jalur Trans Sulawesi.
“Kalau pemerintah, belum ada memberikan bantuan, kecuali dari UMKM ada. Kalau izin untuk berjualan di sini sudah diizinkan dari Wakil Wali Kota Palu, dan lurah kecuali kalau sudah disuruh pindah, yah kami pindah karena ini kan jalan poros, takutnya menggangu pemandangan,” ucap wardah. MG3