PALU, MERCUSUAR – Sebagai tindak lanjut dari program Baca Tulis Al-Quran (BTQ) di tingkat Sekolah Dasar (SD), Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), membuka kelas bina bakat di empat SMP yaitu, SMPN 1 Palu, SMPN 9 Palu, SMPN 3 Palu dan SMPN 20 Palu.
Pada kelas bina bakat tersebut, akan dilakukan pembinaan bakat keagamaan Islam di tiga kategori, yaitu Tilawah, Tahfidz, dan Kaligrafi. Untuk itu, sekolah diminta melakukan seleksi untuk menjaring para siswa yang memiliki bakat pada tiga kategori tersebut, sehingga bakat mereka yang mulai dilatih sejak SD, dapat terus dikembangkan dengan harapan itu dapat menjadi sebuah prestasi kedepannya.
Kepala SMPN 3 Palu, Wiji Slamat, mengatakan, program bina bakat tersebut merupakan tindak lanjut dari program BTQ dari jenjang SD. Keempat sekolah terpilih tersebut merupakan perwakilan dari wilayah-wilayah di Kota Palu yaitu, SMPN 1 Palu untuk Kecamatan Palu Timur dan sekitarnya, SMPN 9 Palu untuk Kecamatan Palu Selatan, SMPN 3 Palu Kecamatan Palu Barat, dan SMPN 20 untuk Kecamatan Palu Utara dan sekitarnya.
“Sejak adanya instruksi untuk pembukaan kelas bina bakat tersebut, pada Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ajaran 2018/2019, kami telah menyeleksi sejumlah siswa yang akan masuk di kelas tersebut, dan saat ini telah terkumpul sebanyak 32 siswa. Mereka telah menyatakan diri siap dididik secara khusus dalam hal pembelajaran agama selama satu tahun kedepan,” kata Wiji, Kamis (6/9/2018).
Selain itu, kata dia, tenaga pengajar yang akan membina 32 siswa yang mengikuti program bina bakat tersebut, merupakan tenaga pengajar ahli dan berkompeten pada bidang tersebut. Mereka dipilih langsung oleh Kementerian Agama Sulteng dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.
Melalui program tersebut, kata dia, para siswa diharapkan selain meningkatkan iman dan taqwa sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Palu, juga untuk melahirkan bibit-bibit unggul yang dapat mengikuti lomba atau iven keagamaan.
Nantinya pembinaan ke 32 orang peserta didik tersebut dilakukan sebanyak sepuluh kali dalam sebulan, 14 hari pertama pembinaan dilakukan setiap Selasa dan Kamis. Selanjutnya dilakukan tiga hari sekali yaitu setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Sementara evaluasi dari hasil pembinaan tersebut dilakukan sekali dalam sebulan atau sekali dalam tiga bulan.
Wiji berharap, program ini dilakukan tidak hanya untuk satu tahun, namun dilanjutkan sampai mereka duduk di kelas VIII, dan dilanjutkan lagi sampai kelas IX. Sehingga bakat yang dimiliki para siswa bisa terus diasah, agar kedepan mereka dapat berprestasi dan mengharumkan nama daerah. UTM