Faperta Untad Gelar Lokakarya

FAPERTA-f5c795de

PALU,MERCUSUAR – Program Studi Agroteknologi pada Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad), menggelar Lokakarya Manajemen dan Pengembangannya serta Manajemen Laboratorium, yang dilaksanakan secara daring dan luring, dengan pembatasan peserta dan penerapan protocol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, bertempat di Swissbell Hotel Palu, Senin (30/8/2021).

Ketua panitia, Dr. Rostiati, MP, mengapresiasi sekira 300 peserta lokakarya, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan daerah lainnya.

“Lokakarya ini merupakan kesempatan yang baik bagi kita, untuk konsultasi terkait ISO secara langsung, dengan kosultan ISO yang telah hadir pada lokakarya yang diadakan secara daring dan luring ini. Riset tidak akan bisa terlaksana dengan baik, tanpa adanya laboratorium yang baik sebagai penunjang publikasi di jurnal nasional/internasional. Kegiatan ini tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya kerja dari panitia,” ujar Dr. Rostiati.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Rustam Abdul Rauf, SP.,MP mewakili Dekan Faperta Untad mengatakan, kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan, mengingat Untad menjadi pemenang PKKM, salah satunya Prodi Agroteknologi.

“Kegiatan ini sangat menarik, tentunya riset membuat kita mengetahui bagaimana melakukan penelitian di Lab Faperta melalui bidang umum dan keuangan mendukung untuk riset pada tahun ini, dengan anggaran sebesar Rp640 juta untuk riset, yang rencananya sebesar Rp500 jutaan untuk penelitian/pengabdian tahun depan. Tahun ini aktivitas akan dianggarkan untuk kebutuhan lab, namun masih terkedala dengan pandemic, sehingga perlu dilakukan secara daring,” papar Dr. Rustam.

Ketua Tim PKKM, Dr. Aiyen M.Sc yang diwakili Dr. Irwan Lakani mengatakan, melalui narasumber, peserta akan belajar bagaimana manajemen riset dan lab. agar terakreditasi ISO dan terkait manajemen laboratorium ISO No. 17025.2017, serta berkatian dengan pengembangan lab dan riset.

Wakil Rektor Untad bidang akademik, Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum mengatakan, Agroteknologi menjadi salah satu prodi yang terpilih untuk lolos proposal bersama 5 prodi lainnya di Untad.

“Sejak diluncurkan Program Kampus Merdeka, sesuai peraturan bagi mahasiswa untuk memanfaatkan satu sampai enam semester, untuk berkuliah di prodi berbeda ataupun perguruan tinggi yang sama/berbeda, serta dapat mengikuti magang di perusaahaan swasta, berdasarkan 8 pilar Kampus Merdeka. Program Kampus Merdeka tidak serta merta diberikan kepada pihak kampus, tetapi kampus harus membuat proposal untuk dinilai kredibilitasnya. Alhamdulillah, Untad lolos pada 5 prodi yakni Biologi/FMIPA, Agroteknologi/Faperta, Teknik Sipil/Fatek, Fisika/FKIP dan Akuntansi/Fekon,” jelasnya.

Prodi Agroteknologi kata Dr. Lukman, memiliki SDM yang luar biasa dedikasinya, mengawal dan membuat proposal. Lokakarya ini salah satu programnya, lokakarya ini kata dia, tidak hanya sebagai media resonasi. Prodi Agroteknologi harus menjadi lokomotif agar menarik prodi lain untuk managemen riset dan lab, sehingga bisa bersama-sama bergerak dengan prodi lain.

“Lab dan riset merupakan dua bagian yang tidak bisa dipisahkan.  Laboraturium di kampus harus baik karena sebagai simbol kemajuan peradaban kampus.” Jelas Dr. Lukman.

Lokakarya ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Dr. Berry Juliandi, S.Si., M.Si (Dekan FMIPA IPB dan anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), serta Yunus Septi (Konsultan ISO). */JEF

Pos terkait