FKIP Art Festival 2024: Perayaan Bakat Seni yang Menyatu di Palu

PALU, MERCUSUAR – FKIP Art Festival 2024 resmi berakhir dengan malam puncak yang memukau di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (Untad), Selasa (19/11/2024). Festival seni yang berlangsung pada 18-19 November ini, menjadi ajang luar biasa untuk menampilkan bakat dan kreativitas dari mahasiswa hingga peserta didik dari luar kampus. Acara tersebut diisi dengan pembacaan puisi, musikalisasi puisi, hingga tari kolosal..

Dekan FKIP Untad, Dr. Jamaludin, M.Si, mengungkapkan, kegiatan ini sebenarnya bukan bagian dari program tahunan FKIP. Namun, gagasan brilian dari Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Dr. Agustan T. Syam, S.Pd., M.Pd, dan Wakil Dekan III FKIP, Dr. Humaedi, M.Pd, berhasil merealisasikan festival ini, yang ternyata mendapat antusiasme besar baik dari kalangan kampus maupun masyarakat luas.

“Awalnya saya sempat ragu, terutama terkait akuntabilitas dan teknis pelaksanaannya. Namun, melihat tingginya minat dan kemeriahan acara ini, saya sangat terkesan,” ungkap Dr. Jamaludin pada malam penutupan.

Ia berharap FKIP Art Festival bisa menjadi agenda tahunan untuk memperkuat pembinaan mahasiswa dalam bidang seni.

Dr. Jamaludin juga menyoroti pentingnya pembinaan seni di dalam kampus. Menurutnya, banyak prestasi non-akademik mahasiswa FKIP yang justru diraih berkat pembinaan dari luar kampus. Oleh karena itu, FKIP perlu memperkuat upaya pembinaan agar mahasiswa bisa bersaing di berbagai ajang seni tingkat nasional.

“Pesan saya kepada Wakil Dekan III, jangan hanya fokus pada festival, tetapi pikirkan juga pembinaannya. Identifikasi ajang-ajang nasional sejak dini agar kita siap bersaing,” tegasnya.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Dr. Agustan T. Syam, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung kesuksesan acara ini, mulai dari seniman, budayawan, guru pendamping seni, hingga penggiat seni di Kota Palu. Ia juga mengapresiasi mitra resmi yang membantu kelancaran kegiatan.

“Kegiatan ini tidak hanya tentang lomba, tetapi juga pertunjukan eksebisi untuk memupuk bakat seni yang besar di FKIP Untad Palu. Mari kita bersama-sama menciptakan karya seni yang membanggakan,” ajaknya.

Pada hari pertama, festival ini menyelenggarakan lima cabang lomba, yaitu baca puisi, monolog, tari kreasi, penulisan sastra (puisi, cerpen, lakon), serta lomba cipta Mars FKIP Untad. Malam penutupan menjadi puncak kemeriahan, menampilkan berbagai talenta terbaik dari kampus dan luar kampus.

Sorotan malam itu termasuk pembacaan puisi karya Dr. Agustan T. Syam berjudul Cerita Kampusku, penampilan puisi legendaris Diponegoro karya Chairil Anwar oleh seniman India, dan Aku karya Chairil Anwar yang dibawakan oleh seniman Australia.

Dengan semangat yang telah digelorakan dalam dua hari ini, FKIP Art Festival menjadi bukti nyata bahwa seni adalah medium yang menyatukan kreativitas lintas batas dan latar belakang. Festival ini sekaligus membuka jalan untuk lahirnya karya-karya seni besar dari FKIP Untad. JEF

Pos terkait