FKIP Untad Hadirkan 12 Doktor Managemen Pendidikan

Iskandar

TONDO, MERCUSUAR – 12 orang doktor bidang managemen pendidikan yang tergabung dalam Himpunan Doktor Managemen Pendidikan Indonesia (Hidmapi), akan ambil bagian sebagai pembicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), hari ini, Sabtu (8/9/2018). Kuliah umum ini sendiri terselenggara atas kerjasama FKIP Untad dan Hidmapi.

Demikian dikatakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP Untad, Dr Iskandar, MHum, yang juga menjabat sebagai Ketua Hidmapi. Hal yang perlu diapresiasi kata dia, 12 orang doktor managemen pendidikan ini datang dengan biaya pribadi masing-masing, untuk berbagi ilmu dengan dosen dan mahasiswa FKIP Untad.

Adapun kuliah umum tersebut dibagi dalam dua sesi, yaitu sesi pertama dengan tema Implementasi Metodologi Penelitian Dalam kajian Sosial dan Sains, yang menghadirkan guru besar bidang manajemen pendidikan Unversitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof Dr Mukhneri Mochtar, MPd, sebagai pembicara.

Selanjutnya, sesi kedua dengan tema Manajemen Keorganisasian dan Leadership di Era Revolusi Industri 4.0, yang menghadirkan 12 orang doktor sebagai pembicara, antara lain Dr Donna Sampaleng, MPd DTh, Dr Yulinda Siregar, MPd, Dr Marislinda Idris, SE, MSi, Dr Ahmad Kosasih, MM, Dr Hotmaulina Sitohang, MPd, Dr Endang Sri Rahayu, MPd, Dr Baharuddin, MPd, Dr dr Bernadetha Nadeak, MPd, Dr Jihaddudin, MPd, Dr Erni Murniati, MPd, Dr Diah Sugiarto, MPd.I, serta Dr Dede Hamdani, MPd.

Pelaksanaan kuliah umum ini kata Dr Iskandar, memiliki tujuan untuk meningkatkan budaya akademik dan penelitian di kalangan dosen dan mahasiswa di lingkup FKIP Untad. Khusus untuk sesi kedua, pihaknya menghadirkan para mahasiwa, khususnya para pengurus lembaga kemahasiswaan dan mahasiswa baru, agar dapat memahami dan menyerap ilmu tentang manajemen keorganisasian dan kepemimpinan, sebagai bekal untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 saat ini, yang menuntut kreativitas, pertarungan ide dan gagasan, serta bertahan dalam era disruptif seperti saat ini. JEF

Pos terkait