PALU, MERCUSUAR- Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad) mulai melakukan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) terbatas, sejak 14 Februari 2021. Aktivitas PTM terbatas ini dilakukan, sebagai hasil koordinasi dengan universitas, serta disampaikan lewat pengumuman Dekan FKM Untad, yang kemudian dibantu persiapannya oleh Satgas Covid-19 FKM Untad, di mana anggotanya meliputi unsur dosen, staf, dan mahasiswa.
Terkait hal itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes menyebut, PTM terbatas dilakukan melalui mekanisme perkuliahan sesuai jadwal, yang dikoordinir oleh Koordinator Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Koordinator Program Studi Gizi.
“Pelaksanaannya dimonitoring oleh Satgas Covid-19 FKM, menggunakan sistem hybrid, perpaduan antara luring dan daring dengan kapasitas kelas 50 persen. Mahasiswa harus sudah divaksin dan senantiasa mematuhi protokol kesehatan. Akan terus kita evaluasi pelaksanaannya, sesuai perkembangan kasus Covid-19,” ujar Ryman.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKM Untad, Dr. Rasyika Nurul Fadjriah, S.KM., M.Kes mengatakan, PTM terbatas ini dilaksanakan, dengan menyiapkan sarana prasarana perkuliahan di dalam kelas, bersama berbagai alat penunjang penegakan protokol kesehatan dan terus dimonitoring.
Koordinator Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM Untad, Herawanto, S.KM., M.Kes berharap, PTM terbatas semester genap 2021/2022 dapat berjalan dengan lancar dan aman, serta tetap patuh dengan protokol pencegahan Covid-19.
“Seluruh yang hadir di kelas wajib telah divaksin (dibuktikan dengan Peduli Lindungi) dan dalam keadaan sehat. Sebelum memasuki kelas, wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (tidak berkerumun, baik di dalam kelas maupun di luar kelas), dan setelah perkuliahan berakhir, seluruh mahasiswa segera kembali ke tempat tinggal masing-masing, sehingga tidak terjadi kerumunan di kampus,” jelasnya.
Selain itu, Koordinator Program Studi Gizi FKM Untad, St. Ika Fitrasyah, S.Gz., M.Si berharap, dengan adanya prokes yang ketat, bisa semakin mempermudah pelaksanaan PTM terbatas, tanpa berefek pada kesehatan semua penyelenggara maupun peserta PTM di lingkungan FKM Untad.
Sementara itu Dekan FKM Untad, Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes berharap, PTM terbatas ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan, tentunya mematuhi semua persyaratan protokol kesehatan sehingga semua sivitas akademika (dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa) mampu melaksanakannya dengan baik. CLG