FKUB Sulteng Optimis Raih Harmony Award

FOTO: Foto bersama kunjungan studi banding pengurus FKUB Toraja Utara di Kantor FKUB Sulteng tahun 2024 silam. FOTO: DOK FKUB SULTENG

PALU, MERCUSUAR — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan keyakinan dan optimismenya untuk masuk dalam nominasi, serta meraih penghargaan Harmony Award yang diselenggarakan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama Republik Indonesia. Kegiatan bergengsi ini diikuti oleh seluruh FKUB se-Indonesia.

Sekretaris FKUB Sulteng, Dr. H. Munif Godal mengungkapkan, pihaknya telah menuntaskan seluruh proses pengisian data dan dokumen yang diminta oleh Kementerian Agama sebagai bahan penilaian atas kinerja FKUB dalam menjaga dan memperkuat kerukunan umat beragama di daerah.

“Tim FKUB Sulteng telah sukses melakukan input dokumen yang diminta oleh Kementerian Agama. Semua data yang menggambarkan capaian kerja dan aktivitas FKUB di Sulteng telah kami laporkan secara lengkap,” ujar Dr. Munif, Senin (20/10/2025).

Terpisah, Ketua FKUB Sulteng Prof. KH. Zainal Abidin menuturkan, sejak dikukuhkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura pada April 2022, pihaknya bersama jajaran pengurus langsung bergerak cepat dan berhasil menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKUB se-Indonesia di Palu. Selain itu, FKUB Sulteng juga aktif melakukan penguatan moderasi beragama di tingkat pelajar, serta menggelar dialog lintas iman di 13 kabupaten/kota di wilayah Sulawesi Tengah.

“Langkah ini kami lakukan sebagai upaya menjaga, merawat, dan memperkuat harmoni antarumat beragama. Sulteng adalah wilayah yang luas dan memiliki keberagaman suku serta agama, sehingga dibutuhkan kerja keras bersama seluruh elemen bangsa untuk terus memelihara kerukunan,” terang Prof. Zainal.

Lebih lanjut, Prof. Zainal merinci sejumlah lembaga yang telah menjalin kerja sama dengan FKUB Sulteng dalam menjaga harmoni umat beragama. Di antaranya, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Korem 132/Tadulako, Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng, serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulteng, yang berkomitmen menolak politisasi rumah ibadah bersama tokoh lintas iman.

“Kami juga memberikan penguatan kepada ratusan prajurit Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan moderasi beragama langsung ke masyarakat,” tambahnya.

Ia menambahkan, peran FKUB Sulteng dalam menjaga stabilitas sosial juga patut menjadi perhatian dalam penilaian Kementerian Agama RI. Salah satunya terlihat saat FKUB Sulteng bersama Polda Sulteng dan Gubernur Sulteng menandatangani Maklumat Bersama yang memuat sejumlah poin penting agar unjuk rasa pada 1 September 2025 lalu berlangsung aman dan tertib.

“Alhamdulillah, unjuk rasa di Palu waktu itu yang diikuti ribuan demonstran dari kalangan mahasiswa dan pengemudi ojek online berlangsung aman, damai, dan tertib. Ini adalah hasil kerja keras dan ikhtiar bersama semua pihak,” imbuhnya.

Menurut Prof. Zainal, sinergi dan kolaborasi antara FKUB, pemerintah daerah, aparat keamanan, serta para tokoh agama menjadi kunci terciptanya situasi yang kondusif dan harmonis di Sulawesi Tengah. Ia berharap, berbagai capaian tersebut dapat diapresiasi secara nasional melalui Harmony Award tahun ini. */JEF

Pos terkait