FKUB Sulteng Tegaskan Pentingnya Hidup Rukun

Sosialisasi rencana pembangunan tempat pemakaman khusus umat Buddha di Desa Sibedi, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sabtu (22/11/2025). FOTO: DOK FKUB SULTENG

TALISE, MERCUSUAR – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag., menghadiri sosialisasi rencana pembangunan tempat pemakaman khusus umat Buddha di Desa Sibedi, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sabtu (22/11/2025). Kehadirannya didampingi pengurus FKUB dari lima agama, termasuk Sekretaris Umum FKUB Sulteng, Dr. H. Muh. Munif Godal, MA, dan Wakil Sekretaris, Agustinus Motoh, S.H.
Dalam penyampaiannya, Prof. Zainal menegaskan, seluruh agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan dan kedamaian.
“Seluruh agama di muka bumi ini mengajarkan perdamaian dan kedamaian,” ujarnya.
Menurutnya, seseorang yang mengamalkan ajaran agamanya dengan benar akan selalu menebarkan kedamaian, bukan pertikaian.
Ia juga merujuk pada ajaran Al-Qur’an yang menegaskan bahwa manusia diciptakan berbeda agar saling mengenal. Prinsip ini, kata Prof. Zainal, perlu dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks keberadaan pemakaman umat Buddha di Desa Sibedi.
“Saya kira dengan adanya pekuburan ini, kalian juga sudah saling mengenal dengan kawan-kawan dari agama Buddha. Ajaran Islam tidak melarang kita berteman dengan siapa saja,” jelasnya.
Prof. Zainal menambahkan, praktik hidup rukun antarumat beragama telah dicontohkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Ia mengisahkan bagaimana Nabi menerima pendeta-pendeta Najran untuk berdialog di masjid, bahkan mengizinkan mereka menjalankan ibadah di area masjid ketika waktu ibadah tiba.
“Coba kita lihat, bagaimana damai itu menjadi bagian dari kehidupan beragama,” ujarnya.
Di akhir penyampaiannya, Prof. Zainal menegaskan, Islam mengajarkan pentingnya menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama tanpa memandang perbedaan agama.
“Manusia terbaik ialah manusia yang memberikan manfaat kepada orang lain,” katanya.
Ia menggambarkan bahwa jika masyarakat Desa Sibedi merestui kehadiran pemakaman umat Buddha, maka hal itu akan menghadirkan kebahagiaan bagi umat Buddha dan mencerminkan kebaikan masyarakat setempat.
“Ini namanya manusia yang berguna bagi orang lain,” tambahnya.
Kepala Desa Sibedi, Rahmat Saleh, menyambut baik kehadiran FKUB Sulteng dalam sosialisasi tersebut. Ia menjelaskan, pembangunan pemakaman sempat terhenti akibat miskomunikasi, namun berbagai dialog telah dilakukan sehingga masyarakat kini menerima pembangunan pemakaman yang dikelola Yayasan Karuna Dipa.
Rahmat juga menyebutkan, yayasan tersebut telah memberikan berbagai kontribusi positif kepada desa, seperti penyediaan tempat wudhu di masjid dan bantuan pagar bagi warga. Ia menegaskan bahwa masyarakat telah sepakat memperbolehkan pemanfaatan lokasi tersebut sebagai pemakaman umat Buddha.
Sosialisasi ini turut dihadiri Ketua FKUB Kabupaten Sigi, Sofyan Nur, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh masyarakat, serta pengurus Yayasan Karuna Dipa. */JEF

Pos terkait