TALISE, MERCUSUAR – Lapak dagangan garam di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Palu masih sepi pembeli. Cuaca tak menentu juga sangat mempengaruhi produksi garam.
Seperti diungkapkan salah seorang penjual garam bernama Siti. Dirinya mengaku produksi garam bergantung pada musim. Jika musim hujan dan air pasang, akan sulit menghasilkan garam berkualitas.
“Kalau musim hujan dan air laut pasang, produksi garam kadang tidak jadi,”imbuhnya.
Siti juga menyebut, kalau garam Talise gagal produksi, biasanya mengambil atau membeli garam dari luar Kota Palu untuk dijual kembali.
“kami mengambil atau membeli garam dari luar kota palu dan harganya pun berbeda dengan harga yang ada di Palu,”tambahnya.
Garam Talise sendiri dapat dikonsumsi hingga dan digunakan sebagai pupuk. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu perliter hingga 15 ribu perkilo untuk garam bersih yang bisa dikonsumsi. Sedangkan garam yang kotor atau untuk pupuk mulai dari Rp 5 ribu hingga 10 ribu perliternya.
Siti mengungkapkan, penjualan garam tidak menentu. Akhir-akhirnya ini masih sepi pembeli.
“Penjualan tidak menentu, tergantung banyaknya garam terjual dan ramai dan sepinya pembeli,”tutupnya. CR1