Gelar Seminar Korban Perpuluhan

gereja se kota palu - Copy

TALISE, MERCUSUAR- Ratusan warga gereja dari berbagai denominasi gereja se-Kota Palu mengikuti seminar terkait dengan korban perpuluhan atau korban 10 persen dari penghasilan warga gereja atau umat Kristen, Sabtu (3/7/2019) di salah satu restoran di Kota Palu.

Pendeta Doktor Jefit Sumampouw, dalam materinya pada seminar itu menyampaikan, pemberian perpuluhan di gereja sering menjadi polemik di kalangan gereja-gereja dan umat Kristen antara kewajiban atau tidak hukumnya.

“Seminar ini dilakukan untuk pembinaan iman warga gereja, dan melihat apakah masih relevankah persepuluhan di zaman milenial ini, suatu tinjauan teologis diantara harapan dan kenyataan,” kata doktor lulusan Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta ini,

Seminar tersebut, kata Jefit dibahas tentang perpuluhan yang benar berdasarkan pendekatan teologis terhadap penerapan perpuluhan yang selama ini dilakukan oleh banyak warga gereja Tuhan sampai saat ini.

“Diseminar ini dijelaskan, supaya umat Kristen memiliki pemahaman yang benar, untuk membekali umat Kristen se-Kota Palu dan sekitarnya dengan pengetahuan kebenaran firman Tuhan mengenai perpuluhan,” jelasnya.

Dia melanjutkan, kegiatan itu juga untuk menjembatani sekaligus meluruskan dua pandangan ekstrem, perpuluhan sudah dihapuskan atau sebaliknya perpuluhan syarat keselamatan, mengkaji perpuluhan dengan pendekatan komprehensif, teologis dan Alkitabiah.

Penyelenggara Binmas Kristen Kota Palu, Daniel Rusli Wibowo, S.Th, MA, mengatakan, mengapresiasi pelaksanaan seminar yang dilaksanakan oleh gereja-gereja se-Kota Palu tersebut.

“Perpuluhan merupakan kewajiban bagi umat Kristen karena itu sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab yang dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru harus melakukannya,” tandasnya. AMR/*

Pos terkait