DONGGALA, MERCUSUAR – Gempa bumi berkekuatan 5.0 SR mengguncang wilayah Pantai Barat Kabupaten Donggala, Rabu (13/3/2019) sekira pukul 09:50:46 WITA. Menurut rilis dari BMKG, gempa tersebut berlokasi di 0.02 LU,119.66 BT atau 52 km arah Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh BMKG, setelah dilakukan pemutakhiran, magnitude gempa direvisi menjadi 4,9, dengan koordinat 0.01 LU dan 119.66 BT atau 50 km arah Utara Kota Donggala.
Adapun sistem peringatan dini tsunami BMKG, yakni InaTEWS mencatat, pada 01:51:16 UTC atau 09:51:16 WITA, terjadi gempa susulan dengan magnitude 4.8, di lokasi yang berdekatan dengan lokasi gempa pertama.
Gempa ini membuat masyarakat di wilayah Pantai Barat seperti Kecamatan Sirenja, Balaesang dan Balaesang Tanjung, panik dan berhamburan keluar ruangan. Akibat gempa ini, sejumlah sekolah di tiga wilayah tersebut, memutuskan untuk memulangkan siswanya lebih awal.
Silfiani (26) warga Desa Tambu, Kecamatan Balaesang mengatakan, anak sekolah di desanya dipulangkan lebih cepat. Sebagian warga juga sudah mulai kembali mengemasi barang-barangnya.
“Keras goyangannya tadi, ada dua kali digoyang, ta hambur semua orang keluar,” ujarnya via pesan singkat WA.
Akibat gempa ini, masyarakat di sejumlah desa yang terletak di pesisir pantai di tiga kecamatan tersebut, terpaksa kembali mengungsi ke daerah yang lebih tinggi, karena masih trauma dengan bencana 28 September 208 lalu. Pasca gempa, hujan deras disertai angin kencang juga melanda sejumlah desa di tiga wilayah kecamatan tersebut.
Gempa tersebut juga dirasakan di wilayah Palu dan sekitarnya, dan sempat membuat sebagian warga berhamburan keluar dari ruangan. Sejumlah sekolah di Kota Palu, seperti sejumlah SD di Kelurahan Talise, juga memutuskan memulangkan siswanya lebih awal. Sebagian warga lainnya di Palu mengaku tidak merasakan gempa tersebut. JEF