PALU, MERCUSUAR- Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura menegaskan, meski kasus positif COVID-19 terus menurun, masyarakat tetap diminta waspada. Hal tersebut tidak terlepas dari ketaatan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi yang terus digalakkan.
Gubernur menegaskan, vaksinasi yang menyasar seluruh elemen dan komponen masyarakat harus terus digencarkan, demi kesehatan dan keselamatan bersama.
“Kondisi ini (penurunan COVID) sangat kita syukuri dan mari terus kita pertahankan, sampai zero penularan di Sulawesi Tengah,” kata gubernur, baru-baru ini.
Selain itu, dirinya menyatakan, kedisiplinan terhadap penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, harus tetap ditingkatkan semua pihak.
“Dukungan masyarakat yang terus mematuhi protokol kesehatan, sehingga dengan kebersamaan dan kolaborasi yang kuat, hasilnya hari ini dapat dilihat, kasus konfirmasi positif COVID-19 sangat rendah,” imbuhnya.
Gubernur meminta pemerintah kabupaten/kota dan organisasi perangkat daerah terkait, terus menggencarkan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok dari COVID-19.
“Vaksinasi harus ditingkatkan,” kata gubernur.
Ia mengapresiasi kinerja pemerintah kabupaten dan kota yang bekerja sama dengan TNI dan Polri, serta dukungan pihak-pihak terkait lainnya di Sulteng dalam penanganan COVID-19, sehingga kasus positif COVID-19 di Sulteng menurun drastis.
Dikatakan gubernur, Instruksi Mendagri menegaskan, penetapan level wilayah, berpedoman pada indikator penyesuaian upaya kesehatan masyarakat, dan pembatasan sosial dalam penanggulangan pandemi COVID-19, yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), dan ditambah dengan indikator capaian total vaksinasi dosis 1. Di mana level PPKM kabupaten/kota dinaikkan 1 level, apabila capaian total vaksinasi dosis 1 kurang dari 40 persen.
“Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1, bahwa berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri tersebut, ditetapkan wilayah Kabupaten Buol, Morowali dan Kota Palu masuk kategori Level 2. Sementara, untuk wilayah kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Tolitoli, Poso, Morut, Tojo Unauna, Banggai, Bangkep dan Balut, masuk dalam Level 3,” ujar gubernur.
Terpisah, Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan, prosentase kasus aktif COVID-19 di Sulteng, saat ini tercatat tinggal 0,45 persen.
“Kasus aktif COVID-19 atau warga terpapar COVID-19 yang masih menjalani isolasi di Sulteng hari ini, tinggal 213 kasus atau 0,45 persen dari total warga yang terkonfirmasi terpapar COVID-19, sebanyak 46.842 orang,” katanya di Kota Palu, Selasa malam.
Ia menerangkan, 213 orang yang terpapar COVID-19 itu, berada di sejumlah daerah, antara lain 12 orang di Kota Palu, Kabupaten Banggai dan Tojo Una-Una (Touna), 24 orang di Banggai Kepulauan (Bangkep), 29 orang di Morowali Utara (Morut).
Kemudian, 36 orang di Parigi Moutong, 38 orang di Poso, 11 orang di Sigi, tiga orang di Banggai Laut, lima orang di Buol, enam orang di Donggala dan sembilan orang di Morowali.
“Sementara itu 45.046 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh atau naik menjadi 96,11 persen dari total warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng. Selain itu 1.583 orang dinyatakan meninggal dunia atau 3,38 persen,” ujarnya.
Hari ini, Adiman mengatakan, 43 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh, 16 orang terkonfirmasi terpapar COVID-19 dan dua orang dinyatakan meninggal dunia.
Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng, yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.
Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.
“Pencegahannya dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng,” ucapnya. MS