Genre Butuh Dukungan, Bukan Hanya BKKBN

BIROBULI UTARA, MERCUSUAR – Kampanye program Generasi Berencana (Genre) yang menyasar remaja harus mendapat dukungan positif dari pemerintah di lintas sektor.  “Jadi, ini bukan terkait hanya kegiatan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional),  tapi ini juga harus menjadi skala prioritas pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk,” kata pengamat komunikasi, Dr. Achmad Herman ketika dimintai tanggapannya, baru-baru ini.

Menurut dia, berbicara efektif atau tidaknya sebuah kampanye dapat dilihat dari beberapa faktor, antara lain  materi kampanye, media yang dipakai, serta durasi dan rentang waktu yang digunakan. Ketika indikator tersebut dilaksanakan dengan baik maka efektivitas kampanye Genre bisa berjalan dengan baik.

Lomba pidato yang belum lama ini diselenggarakan BKKBN Perwakilan Sulteng misalnya, merupakan salah satu sarana untuk mengedukasi remaja tentang Keluarga Berencana (KB). “Media itu bisa bersifat interpersonal, tatap muka atau bantuan media seperti media cetak dan elektronik,” katanya.

Akan lebih bagus, lanjut Achmad Herman, jika kampanye Genre ini mendapat  semacam testimoni dari para tokoh.  Jika testimoni itu langsung dari publik figur, ada kesan yang terbangun di masyarakat bahwa kampanye ini mendapat dukungan pemerintah.

Belum lama ini, Perwakilan BKKBN Sulteng menggelar lomba pidato kependudukan dan karya tulis bagi pelajar SMA se-Sulteng.  Para peserta berasal dari SMA di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Poso. Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Abdullah Kemma mengatakan  kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan pemahaman para remaja atau generasi muda tentang arti penting program kependudukan. Salah satu program kependudukan dan KB yang kini dikampanyekan di tingkat remaja adalah Genre.

Genre sendiri adalah program inisiatif BKKBN yang dikembangkan dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Kelompok sasaran Genre adalah remaja usia 10-24 tahun dan belum menikah, mahasiswa/mahasiswi belum menikah, keluarga yang yang memiliki remaja, serta masyarakat.  DAR

 

 

Pos terkait