PALU, MERCUSUAR – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) dengan dukungan Eurasia Foundation (EAF), kembali melaksanakan seri kuliah umum bertajuk General Lecture Series (GLS), yang dilaksanakan pada Sabtu (17/6/2023). GLS kali ini telah memasuki seri ke-14 untuk pelaksanaan tahun keenam.
GLS kali ini menghadirkan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, S.Si., M.Si. Pada pemaparannya, Prof. Yudi Darma menjelaskan mengenai Sains dan Teknologi dalam Masyarakat Multikultural, Menjembatani Kolaborasi.
Prof. Yudi Darma menjelaskan, nilai utama dari multikulturalisme yakni menghormati perbedaan dan keberagaman, menjadi salah satu poin penting dalam menghadapi isu-isu global, seperti keberagaman, sains dan teknologi, serta kebudayaan.
Dinamika global kata dia, saat ini dipengaruhi oleh kemajuan sains dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi sebagai bagian dari dinamika global, menurutnya tidak bisa lagi diselesaikan secara lokal, sektoral dan monidisiplin. Menurut Prof. Yudi Darma, pendekatan transdisiplin memerlukan kolabirasi antar individu, kelompok, negara minat dan kepakaran.
“Untuk itu, diplomasi sains menjadi sebuah keharusan dari setiap negara untuk meningkatkan hubungan internasional antar negara,” ujarnya.
Untuk itu kata dia, multikulturalisme sangat penting dalam menjembatani kolaborasi dalam rangka diplomasi sains ini, menurutnya, multikulturalisme menjembatani keberagaman yang hadir, untuk meningkatkan kolaborasi global dalam bidang sains dan teknologi, demi menghadapi dinamika global yang terjadi di masa depan.
GLS kali ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh segenap mahasiswa FKIP Untad, serta sejumlah peserta lainnya. JEF