GLS Seri Ke-8, Prof. Malihah Paparkan Pendidikan Multikultural dalam Masyarakat Global

TONDO, MERCUSUAR – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) dengan dukungan Eurasia Foundation (EAF), kembali melaksanakan General Lecture Series (GLS), yang kini telah memasuki tahun keenam pelaksanaan. Pelaksanaan GLS tahun ini telah memasuki seri ke-8, yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (14/4/2023).

Seri ke-8 GLS ini menghadirkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si. Pada kesempatan tersebut, Prof. Malihah memaparkan mengenai Pendidikan Multikultural dalam Masyarakat Global.

Prof. Malihah, dalam pemaparannya menjelaskan, pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan. Kemudian, pada praktiknya, pendidikan multikultural harus mampu memahamkan keberagaman dalam berbagai skala, baik lokal, nasional, maupun global.

Terkait urgensi pendidikan multikultural, Prof. Malihah menjelaskan, sekolah adalah “miniatur” keberagaman, setidaknya pada latar belakang ekonomi, sosial, budaya. Menurutnya, dalam hal kebudayaan, selain pendekatan teoritis yang disampaikan dalam buku teks, sekolah dapat mengimplementasikan spirit multikulturalisme dalam wujud praktis di lingkungan sekolah.

“Sekolah sudah selayaknya menjadi wadah bagi pengenalan nilai-nilai multikulturalisme, menumbuhkan kesadaran, menghasilkan penerimaan, dan menghormati kesetaraan, paling tidak pada sesama masyarakat sekolah,” ujarnya.

Lanjut Prof. Malihah, dalam pembelajaran di sekolah, guru dapat menjadi fasilitator pendidikan multikultural. Hal ini dapat dilakukan dengan sejumlah langkah, yakni melibatkan siswa dengan agenda-agenda yang bernilai multikultur, membuka ruang-ruang diskusi terkait perbedaan dan kesetaraan budaya, serta menjembatani potensi konflik akibat beberapa gap yang terjadi di sekolah (generasi, usia, sudut pandang). */JEF

Pos terkait