Gubernur Kukuhkan Kepala BKKBN Sulteng

BKKBN-0ba37227
FOTO: Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, saat mengukuhkan Kepala BKKBN Provinsi Sulteng, Tenny C. Soriton, di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (5/1/2022). FOTO: HUMAS PEMPROV

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura, mengukuhkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng yang baru, di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (5/1/2022). Pada kesempatan tersebut, Gubernur mengukuhkan Tenny Calvenny Soriton sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, menggantikan pejabat sebelumnya, Maria Ernawati.

Sebelumnya, Tenny C. Soriton menjabat sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat. Sedangkan Maria Ernawati menempati jabatan baru sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur.

Dalam arahannya, gubernur menyampaikan harapan agar Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng yang baru, dapat menjaga kebersamaan dan sinergitas di BKKBN Sulteng bersama pemerintah dengan baik.

“Karena di tahun 2022 ini adalah awal dimulainya RPJMD kami sebagai gubernur dan wakil gubernur,” kata gubernur.

Selanjutnya, gubernur menyampaikan, program-program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang digagas oleh BKKBN, mempunyai manfaat dan urgensi, bagi keberhasilan visi dan misi gerak cepat membangun Sulteng yang lebih sejahtera dan lebih maju.

“Karena BKKBN adalah mitra membangun keluarga berkualitas,” tegasnya.

Secara khusus, gubernur mengapresiasi kepemimpinan Maria Ernawati, yang menurutnya berkat kerja sama yang dibangun dengan OPD terkait di tingkat Provinsi Sulteng, serta mitra kerja lainnya, laju pertumbuhan penduduk di Sulteng menjadi stabil.

“Hal ini bisa dilihat dari menurunnya laju pertumbuhan penduduk (LPP) yang drastis dalam 10 tahun terakhir, dari 1,95 persen pada tahun 2010 menjadi 1,22 persen pada tahun 2020,” ungkap gubernur.

Kepada pejabat yang baru, gubernur juga berharap agar dapat memertahankan prestasi sekaligus meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas BKKBN dengan pemerintah. Hal itu, kata gubernur, karena masih banyak pekerjaan rumah (PR) pembangunan yang harus diselesaikan bersama.

“Antara lain masalah kemiskinan ekstrem, masih rendahnya kemampuan fiskal daerah, Covid-19 dan ditambah lagi prevelensi stunting Sulteng masih cukup tinggi,” pungkas Gubernur. */IEA

Pos terkait