PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kerja Pemprov Sulteng agar mengimplementasikan karakter wawasan kebangsaan. Ia juga mengimbau agar ASN melaksanakan internalisasi nilai – nilai Pancasila dengan melaksanakan tugas dan fungsinya di masing – masing lingkup kerja. Hal itu ia sampaikan ketika membuka acara pendidikan dan pelatihan (Diklat) aparatur pelopor revolusi mental bagi pejabat pengawas provinsi di aula Garuda Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Senin (27/8/2018).
Gubernur Longki, menyampaikan paska Diklat, ASN pemprov diharapkan mampu melaksanakan kebijakan organisasi sesuai dengan Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan dasar hukum tertinggi. Mereka juga diharapkan melaksanakan rencana aksi pluralitas dan pembauran kebangsaan, menerapkan nasionalisme dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat dalam NKRI, menerapkan nilai – nilai Trisakti dan Nawacita, serta mengimplementasikan norma – norma yang ada secara konsisten sebagai penerapan revolusi mental dalam pengawasan tugas pokok dan fungi ASN.
“Aparatur memiliki posisi strategis, maka mereka menjadi kunci suksesnya pelayanan. Saya apresiasi kepada BPSDM yang telah menginisiasi kegiatan ini,” katanya
Gubernur yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng ini berharap agar peserta dapat memahami dan mengimplementasikan nilai – nilai Pancasila di tempat tugas. Melaksanakannya sesuai dengan UUD. Pluralitas kebangsaan, serta penerapannya.
Ia mengimbau kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti kegiatan itu dengan seksama, karena setiap pendidikan atau pelatihan yang diikuti secara baik, maka hasilnya dipastikan dapat memuaskan. Namun kata Gubernur Longki, akan berbeda jika materi tersebut dipelajari sendiri. Di kegiatan diklat, materi dibawakan oleh para pakar widyaiswara yang memiliki kompetensi mumpuni
“Kalau peserta memiliki pertanyaan atau sanggahan sekalipun dapat disampaikan secara langsung,” ujar Gubernur Longki.
Menurutnya, selain mendapatkan wawasan dan pengetahuan diklat, peserta juga dapat mempererat tali silaturahmi, karena di sini para peserta akan bertemu rekan sejawat yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau bahkan dari wilayah lain.
“Diklat ini memang hanya untuk pejabat, bisa diasah dan dilatih lagi, mentalnya, moralnya, apalagi sebagai ASN,” katanya.
Untuk tidak bosan mengikuti pendidikan yang dilaksanakan ini, gubernur Longki menceritakan kisahnya sewaktu masih ASN di Dinkes. Ia menyebutkan, kala itu dirinya paling rajin ikut diklat, lantaran sudah menjadi hoby, sementara waktu itu belum ada ketentuan atau persyaratan Pim, Spama.
“Diklat duluan baru eselon dua.Padahal ini untuk kepentingan, wawasan, intelektual, kita belajar. Lebih cepat mendengar langsung dibandingkan dengan belajar sendiri,” tutur Gubernur Longki.
Diklat tersebut katanya, akan memperbanyak pengetahuan dan sekaligus menjadi perbaikan perilaku dan etos sesuai dengan peraturan. Sekarang ini jamannya sudah berbeda, olehnya ia menegaskan agar ASN harus dapat merubah mindset berpikirnya. Usai membuka sambutan, Gubernur Longki didampingi Kepala BPSDM Sulteng, Rifailof. BOB