PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola bersama Danrem 132 Tadulako, Kolonel Inf. Agus Sasmita, Wakil Gubernur Sulteng, Rusli Baco Dg. Palabbi, Sekprov, Hidayat Lamakarate, Kepala Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Richard Arnaldo, serta Karo Humas dan Protokol, Mohammad Haris Kariming, dan pejabat terkait lainnya, melepas pasar murah mobile yang ditandai dengan pengibaran bendera start, bertempat di halaman Pogombo kantor Gubernur, Senin (20/4/2020).
Pelepasan pasar murah mobile dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Selain itu, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 56 Sulteng dan Hari Konsumen Nasional.
Pada kesempatan itu, Kadis Perindag, Richard Arnaldo, dalam laporannya menyampaikan, kegiatan pasar murah ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pokok, khususnya menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440, dengan harga yang terjangkau. Richard mengemukakan, pasar murah ini untuk membantu masyarakat dalam mengantisipasi kebutuhan hidup dalan menghadapi pandemi Covid – 19, di mana tingkat pendapatan masyarakat berkurang, akibat banyaknya lapangan pekerjaan, yang dengan terpaksa harus tutup.
Kegiatan pasar murah mobile lanjut dia, bekerjasama dengan Bank Indonesia perwakilan Sulteng, Kanwil Bulog, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Pangan, serta beberapa distributor, yang menyediakan beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat, seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, telur ayam, ikan bandeng dan beras.
“Pada kesempatan ini, Badan Musyawarah Perbankan Daerah memberikan subsidi pada harga beberapa harga kebutuhan pokok masyarakat yang dijual, dan Bank Indonesia memberikan subsidi transport barang,” katanya.
Adapun lokasi pelaksanaan pasar murah mobile berada di empat kecamatan yakni, Kecamatan Tatanga, Palu Barat, Palu Timur, dan Palu Selatan.
Sementara, Gubernur Sulteng, Longki menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terkait perwakilan BI Sulteng, Kanwil Bulog, PT. PPI, distributor, pelaku usaha dan mitra kerja, dalam menyukseskan pasar murah mobile yang bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan-bahan kebutuhan pokok, khususnya menjelang bulan suci Ramadan dan di tengah situasi pandemi Covid-19, yang mengharuskan masyarakat lebih banyak tinggal di rumah, dan menghindari keramaian di luar rumah, supaya tidak tertular Covid – 19
Menurut Gubernur Sulteng, Longki, pasar murah yang rutin dilaksanakan Dinas Perindag, merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah. Di mana hal ini telah menjadi program tetap dinas terkait, untuk memfasilitasi penjualan bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras, gula pasir, terigu, mentega, minyak goreng, ikan kaleng, ikan bandeng, telur ayam, dan lain sebagainya dengan harga murah dan terjangkau.
Dengan begitu, ia berharap masyarakat tidak perlu panik dan risau dalam menghadapi situasi kelangkaan bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari, atau ancaman kenaikan harga yang timbul akibat pandemi Covid-19, dan juga dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan pasar murah selama dua hari di tempat pemukiman setiap kelurahan.
“Saya harap bisa betul-betul dimanfaatkan para warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dengan catatan, belilah sembako sesuai kebutuhan dan jangan sampai menimbunnya, supaya semua warga kebagian dan ikut merasakan dampak pasar murah ini,” jelas Gubernur Longki.
Lebih lanjut, ia meminta kepada panitia agar betul-betul mengawasi setiap transaksi jual-beli, dalam pasar murah ini, dan yang tidak kalah penting adalah tolong sosialisasikan, serta berlakukan segala ketentuan protokol kesehatan dalam proses transaksi, seperti menjaga jarak aman, wajib memakai masker dan tidak lupa mencuci tangan pakai sabun, supaya tidak tertular Covid-19.
“Tolong dalam proses transaksi harus betul-betul mengikuti aturan keprotokolan Covid 19, bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker, kiranya jangan dilayani dan yang terpenting cuci tangan menggunakan sabun, karena kita tidak mengetahui secara pasti siapa saja yang terkena Covid-19, demikian pula uang yang beredar sangat rentang menularkan virus corona,” tandasnya. BOB