Gubernur Sebut Terorisme di Tangani Bersama

Berita 10 Agustus Gubernur Sebut Terorisme di Tangani Bersama

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, menyambut baik dan memberikan apresiasi silaturahmi BNPT dan Satgas Nasional dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Satgas Daerah program nasional penanggulangan terorisme.
Pertemuan silaturahmi ini dilaksanakan di ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (8/8/2018).
Gubernur Longki mengucapkan terima kasih karena Sulteng dipercaya menjadi salah satu provinsi yang akan melaksanakan program penanggulangan dan deradikalisaai terorisme.
Menurut Gubernur Longki, pada dasarnya semua agama mengajarkan cinta damai. Akan tetapi ada pihak tertentu yang salah menafsirkan dan mengimplementasikan ajaran agama tersebut. Sehingga, banyak ditemukan kasus kekerasan yang mengatasnamakan agama atau kelompok tertentu.

Untuk itu kata Longki, sebaiknya masalah ini dapat ditangani bersama semua pihak. Karena permasalahan terorisme merupakan masalah yang kompleks. Perlu melibatkan para tokoh, baik tokoh adat, tokoh agama maupun masyarakat secara umum. Sebagimana yang jadi pengalaman di daerah ini dalam menangani masalah konflik, selalu duduk bersama untuk membicarakan dan mengkomunikasikan secara komprehensif dengan semua pihak.

“Terorisme adalah kejahatan yang luar biasa. Banyak kekacauan yang mengatasnamakan pembelaan terhadap agama oleh kelompok kecil hingga kelompok besar,”  katanya.

Menurut Gubernur Longki, semua agama mengajarkan kedamaian. Hanya saja pihak – pihak tertentu yang menyalahartikan ajaran suatu agama. Penanggulangannya harus melibatkan seluruh komponen bangsa. Di mana para tokoh harus aktif dalam meluruskan pemahaman radikal dan kekerasan, dengan cara memberikan pencerahan dan pengetahuan keagamaan kepada masyarakat.

Gubernur Longki juga berpesan, narapidana terorisme yang telah rampung menjalani masa hukuman perlu terus dibina, agar tidak kembali melakukan kejahatan yang sama. Sedangkan untuk pencegahan kata Longki, bukan dengan pendekatan yang keras tetapi perlu pendekatan yang memanusiakan. Karena itu, perlu dilakukan sinergi yang melibatkan seluruh instansi, sehingga dapat menelurkan program terpadu.
Gubernur yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng ini mencatat, ada beberapa poin penting yang harus masuk dalam program terpadu tersebut di antaranya, pencegahan konflik sosial dengan melakukan pemeliharaan kondisi damai dalam masyarakat.

“Mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai. Meredam potensi konflik. Membangun peringatan dini,” jelas Gubernur Longki.
Ia menambahkan, pencegahan aksi terorisme, penghentian penyelesaian konflik sosial dan terorisme, serta pemulihan paska konflik. BOB

Pos terkait