Hadapi Tantangan dengan Tampilkan Kelembutan Agama

WORKSHOP-cbf5494f

PALU, MERCUSUAR – Umat Islam dan tokoh-tokoh agama Islam di Indonesia, termasuk di Provinsi Sulteng, saat ini dinilai tengah dihadapkan setidaknya pada dua tantangan terkait dengan perkembangan paham keagamaan di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ma’sum Rumi, saat membuka Workshop Temu Konsultasi Paham Keagamaan, di salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (7/10/2021).

“Tantangan inilah yang harus umat dan tokoh agama hadapi,” kata Ma’sum.

Tantangan pertama, ungkapnya, adalah adanya sebuah kecenderungan sebagian umat Islam untuk bersikap ekstrem terhadap sebuah ajaran agama yang diyakininya. Bahkan, ada upaya untuk memaksakan paham tersebut kepada orang lain.

Tantangan kedua, yakni adanya kecenderungan umat yang terlalu longgar dalam memahami agama, bahkan tunduk pada perilaku serta pemikiran negatif yang berasal dari budaya atau peradaban lain.

Menghadapi kedua tantangan tersebut, Ma’sum menegaskan umat Islam atau tokoh agama Islam harus menampilkan dakwah Islam yang rahmata lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam), serta menunjukkan bahwa Islam dalam ajarannya menunjukkan sikap lemah lembut.

“Sampaikan bahwa agama Islam merupakan rahmatan lil alamin. Itu adalah kuncinya. Islam tidak pernah mengajarkan bagaimana sebuah kekerasan, bahkan Islam yang kita kenal dan pahami bersama adalah agama yang lemah lembut,” tegas Ma’sum.

Kegiatan workshop yang dilaksanakan Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kanwil Kemenag Sulteng tersebut, diikuti sejumlah tokoh agama Islam serta perwakilan ormas Islam dari beberapa daerah di Sulteng.

Ketua Panitia, Taufik Abd. Aziz menjelaskan, tujuan kegiatan di antaranya membangun kesamaan persepsi dalam menyikapi dan menangkal paham keagamaan yang berpotensi menimbulkan konflik.

“Selain itu, memberi panduan dalam melakukan penanganan dan pembinaan korban aliran dan keagamaan yang bermasalah,” ujar Taufik.

Kegiatan yang digelar selama 3 hari tersebut, menghadirkan narasumber di antaranya dari Direktorat Urais dan Binsyar Kemenag RI, Kanwil Kemenag Sulteng, MUI, FKPT Sulteng, Badan Kesbangpol Provinsi Sulteng, Kejati Sulteng, serta FKUB Sulteng. IEA

Pos terkait