TANAMODINDI,MERCUSUAR – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memusatkan pelaksanaan puncak Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kawatuna di Kelurahan Kecamatan Mantikulore Kota Palu, selain itu juga akan diagendakan di Hutan Kota Kaombona serta kawasan pemukiman kumuh Lorong Bakso di Kelurahan Besusu Barat.
Kegiatan akan dilaksanakan 28 September hingga 3 Oktober 2018 ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Palu Nomoni 2018, dimana Hari Habitat Dunia akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Untuk mematangkan hal itu, maka panitia menggelar rapat persiapan, Sabtu (15/9/2018) bertempat di Bantaya Setda Palu yang dipimpin Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Palu Asri, S.H ,Kepala Bappeda Arfan dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan, Gunawan Muchtar, rapat kali ini dihadiri Langsung Perwakilan dari Kementerian Kemaritiman dan Kementerian PUPR RI serta camat dan lurah se-Kota Palu.
“Jauh-jauh hari pak menteri sudah sampaikan perayaan Hari Habitat Dunia nanti jangan seremoni-seremoni saja. Bapak presiden kita upayakan agar dapat berinteraksi langsung dengan warga yang tinggal di sekitar TPA Kawatuna,” terang Sekretaris Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Rina Agustin Indrani .
Dipilihnya TPA Kawatuna kata dia, sebagai pusat Hari Habitat Dunia oleh pemerintah pusat, karena hal ini sejalan dengan tema Hari Habitat Dunia tahun ini yaitu ‘Persampahan Kota’. Pemerintah Kota Palu diharapkan dapat mengangkat permasalahan persampahan kota yang ada di Kota Palu.
Sampah Merupakan Persoalan Global
Menurut Rina, persampahan merupakan persoalan global yang pasti terjadi juga di daerah-daerah di Indonesia dan di semua negara, namun isu tersebut jarang diangkat ke permukaan dan dibahas sehingga luput dari perhatian semua pihak.
“Olehnya lewat momentum Hari Habitat Dunia, masalah persampahan ini dapat terangkat dan mendapat perhatian dari kita semua untuk sama-sama kita carikan solusi bagaimana mengatasi persoalan persampahan,” tambah Rina.
Sementara itu Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said berharap puncak pelaksnaan Hari Habitat Dunia 2018 yang dipusatkan di TPA Kawatuna nanti menjadi pintu masuk pemerintah pusat untuk memberi perhatian lebih terhadap tempat pembuangan akhir sampah terbesar di Sulawesi Tengah itu.
Mengingat TPA Kawatuna saat ini butuh berbagai sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang pengamanan, pengolahan, penguraian maupun pendaur ulang tumpukan sampah yang berasal dari seluruh Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah di Kota Palu. ABS