Hentikan Operasi Tinombala, Tarik Pasukan Dari Poso

1591929728827_1591929717665_HAAEELLL

PALU MERCUSUAR  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Palu, mengeluarkan petisi, agar Operasi Tinombala segera dihentikan, dan seluruh pasukan yang terlibat dalam operasi tersebut, untuk segera ditarik, karena diduga telah mengakibatkan situasi tidak kondusif di Kabupaten Poso.

Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Kota Palu, Jasrin mengatakan, dihentikannya Operasi Tinombala, pihaknya menilai kalua operasi tersebut, lebih kental dengan pendekatan militer, yang menggunakan senjata api, ketimbang pendekatan persuasive, yang kemudian mengakibatkan tiga nyawa hilang, hanya karena salah sasaran.

“Operasi yang kami nilai, adalah sebuah kamuflase proyek keamanan dari dekade ke dekade lainnya, karena Poso dijadikan lahan komoditas proyek keamanan,” tekan Jasrin.

Pihaknya meminta kepada pemerintah, untuk kemudian mengganti sebuah operasi yang lebih menekankan pendekatan persuasive, bukan pendekatan melalui senjata api, yang justru menimbulkan ketakutan di masyarakat, yang nantinya akan lebih membuat warga Poso, merasa lebih aman dan nyaman.

Selain meminta agar operasi segera dihentikan, pihak PC IMM Kota Palu juga mendukung upaya-upaya pihak terkait, untuk melakukan investigasi, terkait meninggalnya Qidam dan dua orang lainnya, yang tewas diduga salah sasaran, oleh oknum-oknum pelaku Operasi Tinombala.

“Terlalu dini, kalau kemudian, ada pihak yang menilai mereka bertiga adalah bagian dari jaringan MIT, bahkan tanpa sebuah persidangan, mereka kemudian dieksekusi secara brutal,” tambah Jasrin.

Bahkan sebaliknya, tindakan kepolisian yang melakukan eksekusi secara brutal itu, justru semakin menimbulkan rasa ketakutan terhadap warga sekitar, yang turut khawatir akan ada aksi susulan, sehingga masyarakat pun dibuat resah.

Salah satu senior IMM Kota Palu, Abdul Majid, yang sempat berorasi di depan secretariat IMM Kota Palu, menegaskan kalua Muhammadiyah memiliki gerakan yang tegas dalam memberantas pekerjaan keji dan mungkar, sehingga berkali-kali dirinya menegaskan tujuan dan hidup Muhammadiyah, dihadapan massa dari IMM yang direncanakan, untuk bertemu Kapolda Sulteng, untuk mempertanyakan aksi brutal yang dilakukan oleh oknum pelaku pengamanan di Operasi Tinombala.

“Kita bukan hanya menuntut, dengan suara besar dan lantang, tetapi juga kita akan memaparkan apa yang menjadi solusinya, sehingga kita tidak berteriak dalam keadaan kosong,” kuncinya. NDA

Pos terkait