LAYANA, MERCUSUAR-Wali Kota Palu, Drs. Hidayat, M.Si didampingi Sekretaris Daerah Kota Palu, Asri, SH dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Palu, Bpk. Drs. Syamsul Saifuddin, MM meninjau kelompok industri kecil dan menengah (IKM) Dupa, penghasil pakan ternak berupa pelet bagi hewan ternak berjenis domba dan kambing, di Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore Palu, pada Sabtu (1/9/2018).
Kunjungan tersebut dilakukan usai pelaksanaan program integrasi 4G di kelurahan setempat yang juga dihadiri Pimpinan BNI Cabang Palu, Amiruddin bersama rombongan.
Dalam arahannya wali kota mengatakan, hasil dan manfaat penggunaan pakan model pelet hasil fermentasi yang dihasilkan Kelompok IKM Dupa diharapkan dapat tersosialisasi kepada seluruh peternak domba dan kambing di wilayah Kota Palu, bahkan Sulawesi Tengah.
Dia mengatakan, keberadaan IKM Dupa, terinsiprasi dari IKM penghasil pakan ternak unggas binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu yang berada di Kelurahan Duyu dan Kelurahan Pengawu yang telah berhasil mengembangkan dan mempromosikan usaha dan memenuhi produknya sampai keluar Daerah Kota Palu, kebutuhan pakan ternak bagi domba-domba lain di Kota Palu bahkan keluar daerah.
“Seperti kita ketahui bersama, bahwa beberapa waktu lalu Bupati Morowali Utara berkunjung ke Kota Palu dengan maksud untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah kota Palu, dalam hal penyediaan kebutuhan pakan unggas bagi Kabupaten Morowali Utara,” ujarnya.
Hidayat mengharapkan adanya peningkatan hasil produksi. Hal tersebut dimaksudkan agar produk tersebut bisa dijadikan tester bagi peternak lainnya, sehingga mereka dapat mengetahui keunggulan dan keuntungan jika menggunakan jenis pakan Pelet bagi hewan ternaknya.
“Penambahan dan pembenahan peralatan dan fasilitas bagi kelompok akan dilakukan sesegera mungkin dalam rangka pencapaian peningkatan hasil produksi,” ujar dia.
Untuk itu, wali kota memerintahkan kepala OPD terkait untuk sesegera mungkin membangun sumur pompa, gun memenuhi kebutuhan air bersih pada proses produksi kelompok yang sekaligus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
“Saya mengharapkan IKM tersebut setelah mampu memaksimalkan hasil produksi dan pemasarannya, agar dapat mandiri dan tidak lagi bergantung kepada pemerintah, terutama dalam hal penyediaan bahan baku,” paparnya.
Sebagaimana road map yang telah direncanakan Wali kota Palu terkait misi ketiga yakni ‘Kelurahan Inovasi Unggul dan Mandiri berbasis Iptek bagi Kemandirian Ekonomi Kerakyatan’ bahwa tahun 2017 terfokus pada penguatan SDM, tahun 2018 fokus pada penguatan kualitas, pasar, maupun packing dari pakan ternak itu dan tahun 2019 sudah fokus pada pengembangan IKM. ABS