NUNU, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, Hidayat mengusulkan nama ‘Lalove’ yang merupakan alat tiup kesenian orang Kaili, untuk penamaan Jembatan Palu V yang akan segera dibangun. Pemilihan nama ini, kata Hidayat tentunya atas izin dari para tokoh masyarakat, tokoh adat serta dan tokoh agama.
Hidayat melanjutkan, faktor utama dibangunnya Jembatan V yang menghubungkan wilayah Kelurahan Tatura Selatan dan Kelurahan Nunu itu memecahkan atau mengurai kepadatan arus lalu lintas, karena jembatan yang kini ada sudah sering terjadi kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.
“Jika disepakati bersama tokoh agama, tokoh adat, MUI, karena modelnya Lalove, maka saya usulkan namanya Lalove, karena diujung jembatan ada model Lalove, sulingnya orang Kaili. Ini saran dan usul bila disepakati bersama,” ujarnya, Rabu (10/7/2019).
Selain itu, kata Hidayat keberadaan jembatan tersebut, nantinya diharapkan lebih melancarkan akses masyarakat, khususnya warga Nunu dan Tatura, sehingga juga akana berdampak pada peningkatan roda perekonomian masyarakat setempat.
“Manfaat jembatan ini sudah kita dapat, tetapi kita harapkan ini punya kualitas dan punya estetika, makanya saya berharap, dan untuk para pekerja yang dipakai agar betul-betul profesional,” ujarnya. ABS