TONDO-MERCUSUAR. Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris (Himabris) FKIP Untad, menggelar kegiatan sharing thoughts, yang digelar sepekan sekali, dan mengangkat tema-tema yang terkini, kemarin (15/4) mengangkat judul Seberapa penting, mahasiswa yang kuliah di luar negeri, untuk kembali berbakti bagi negaranya.
Ketua Himabris, Mohammad Randi mengatakan, kegiatan sharing thoughts, sesuai dengan namanya, sebuah kegiatan diskusi yang menggunakan bahasa inggris, dimana setiap peserta diwajibkan menggunakan bahasa inggris, meskipun harus dicampur dengan bahasa indonesia, dan pesertanya adalah seluruh mahasiswa Prodi bahasa inggris, bahkan dari luar pun, banyak yang datang bergabung.
“Ini adalah kegiatan Divisi Public Speaking, yang memiliki tujuan bukan hanya untuk mengasah kemampuan speaking skill, atau kemudian melatih memperbanyak kosakata, tetapi juga melatih membuka cakrawala berfikir,” ujarnya.
Dan memang dalam diskusi tersebut, semua pesertanya mencoba untuk menjabarkan pemikiran dengan bahasa asing, meskipun ada juga yang mencampurkan dengan bahasa indonesia, atau gesture, agar pendapat atau opini dipahami, dan kemudian mendapat umpan balik.
Di tempat itu, tidak ada batasan antara junior dan senior, namun kata Randi lagi, justru yang lebih menguasai forum, adalah mereka yang setidaknya memiliki kelebihan speaking skill, diatas rata dari peserta sharing lainnya, namun disi lain, tidak ada cemoohan apalagi membully, sesama peserta yang memiliki kekurangan kosakata atau vocabulary, bahkan sebaliknya, saling membantu.
“Insya Allah, ini akan berjalan terus, untuk memotivasi skill teman-teman yang belajar di prodi bahasa inggris. Dan pesertanya pun semakin banyak,” tukasnya.
Uniknya, dalam kegiatan sharing thoughts itu, ada aturan yang berlaku, dilarang merokok dan memotong pembicaraan peserta diskusi.
Alhasil, banyak peserta yang menahan diri untuk menghisap rokok, karena harus menunggu waktu kegiatan usai. Pasalnya, jika ditinggalkan merokok, atau keluar dari forum, mereka dipastikan akan ketinggalan momen, untuk memberikan masukan atau menyanggah pendapat orang lain.
Randi kemudian berharap, kegiatan sharing thuoghts yang digelar, bisa berkelanjutan, dengan mengemas tema-tema yang menarik untuk dibahas, bahkan nantinya akan menjadwalkan mendatangkan narasumber yang lebih kredibel dan qualifed.
“Saya kira, ini adalah sebuah momen yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh para senior, yang juga harus mengasah skillnya. Dan media silaturahmi dengan para junior, yang sudah tidak begitu mengenal kakaknya, karena sudah meninggalkan kampus,” ujar Sigit, salah satu alumni Himabris, yang juga ikut menjadi peserta diskusi, meskipun diakuinya kalau dirinya terkejut dengan kegiatan itu. (NDA)