Hiswana Rumuskan Pendistribusian Elpiji Subsidi

18d7cab1-f156-42a3-a052-4da713ac26c1_169

PALU, MERCUSUAR – Pelaku usaha yang tergabung dalam DPC Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sulteng bersama Pemkot Palu, dan Pertamina tengah merumuskan strategi agar pendistribusian gas elpiji subsidi 3 kilogram tepat sasaran, yakni kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kami akan melakukan rapat dengan Pemkot Palu untuk merumuskan strategi penyaluran distribusi agar tidak terjadi lonjakan harga elpiji 3 kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Sekretaris DPC Hiswana Migas Sulteng, Ridwan Rahman, Selasa (28/8/2018).

Menurut Ridwan, kenaikan harga elpiji dilakukan  pengecer sedang pihaknya tidak bisa menjangkau pengawasan hingga ke pengecer. Pengawasan dilakukan di tingkat agen dan pangkalan dan jika terjadi pelanggaran oleh agen dan pangkalan dilakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).

“Ini permainan di tingkat pengecer yang menaikkan harga jual elpiji diatas HET dan kami tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi kepada pengecer,” tandasnya.

Pekan lalu, pihak Pertamina sudah melakukan operasi pasar. Terdapat  dua kelurahan sasaran operasi pasar dengan mengirimkan 560 tabung elpiji 3 kg, namun tetapi gas yang terserap hanya 200 tabung. Pihaknya bersama pertamina terus melakukan pemantauan dan pengawasan distribusi elpiji subsidi dengan mengajak Pemkot Palu dan kepolisian.

DISTRIBUSI BBM

Sementara itu, terkait antrian kendaraan di SPBU yang terjadi beberapa hari ini, Ridwan mengatakan antrian kendaraan disebabkan kepanikan pengendara yang mengantri untuk membeli BBM subsidi seperti Premium dan Solar. Hal ini disebabkan disparitas (perbedaan) harga yang jauh antara BBM subsidi dan non subsidi. “Masyarakat banyak ingin membeli premium dan solar subsidi yang harganya jauh dengan pertalite dan dexlite, hal ini yang membuat disparitas harga yang terlalu tinggi antara keduanya dan ini terjadi di semua daerah,” ungkapnya. HAI

 

 

 

Pos terkait