TONDO, MERCUSUAR – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) telah sukses menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) I, di Puri Vatutela Kota Palu, akhir pekan lalu.
Musyda salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah tersebut dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, dirangkaikan dengan pembukaan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) Muhammadiyah Kota Palu.
Dalam musyawarah yang berlangsung selama sehari, para kabilah menyepakati terpilihnya Suleman Abduh sebagai Ketua Kwarda Gerakan Kepanduan HW Kota Palu hingga tahun 2028 mendatang.
Ketua Kwarda HW Kota Palu periode pertama, Muh. Ardan Lelemappuji menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya Musyda pertama HW di Kota Palu.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya Musyda HW, mulai dari panitia, steering committee, panitia pemilihan, pimpinan Kwartir Wilayah, serta para pimpinan Kabilah dan Kwarda Kota Palu,” kata Ardan.
Gerakan Kepanduan HW didirikan pada tahun 1918, atau 6 tahun setelah Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan. Meski begitu, kepengurusan HW baik di tingkat Kwarwil Provinsi Sulteng maupun tingkat Kwarda Kota Palu masih terbilang baru. Di tingkat Kwarwil, HW telah melaksanakan dua kali kemah akbar dalam beberapa tahun belakangan, yakni di Kota Palu dan terbaru di Kabupaten Tolitoli.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulteng, Muh. Amin Parakkasi menyampaikan selamat kepada Kwarda HW Kota Palu yang melaksanakan Musyda. Ia menekankan Muhammadiyah bersama seluruh ortomnya adalah organisasi yang tertib musyawarah, mengambil setiap keputusan penting melalui musyawarah.
“Kita pertahankan betul itu sebagai organisasi modern,” tegas Amin.
Kepada pemerintah daerah, Amin mendorong adanya integrasi antara program atau kegiatan HW bersama Gerakan Pramuka. Menurutnya, HW dapat dilibatkan pada kegiatan-kegiatan Pramuka, tanpa menghilangkan identitas kepanduan masing-masing.
“Insyaallah, suatu saat nanti kita akan audiens tersendiri, agar setiap kegiatan Pramuka di daerah ini bisa melibatkan HW, tanpa menghilangkan identitas HW,” tandas Amin. IEA