TANAMODINDI, MERUSUAR – Staf Ahli Bidang Sosial Budaya Setda Kota Palu, Usman, secara resmi menghadiri seminar indeks kerukunan umat beragama Kota Palu tahun 2020, di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota, Selasa (24/11/2020).
Usman menyampaikan, bahwa di antara ciri kuatnya pondasi keberagaman seseorang individu, dapat ditunjukkan dengan kemampuannya untuk melaksanakan penguatan kerukunan umat beragama di sekitarnya.
“Indeks dari survei ini berasal dari konsepsi dasar atau patokan kunci untuk menggambarkan kondisi kerukunan umat beragama di Kota Palu. Program tersebut telah direncanakan pada tahun 2019 dan tahun 2020 ini baru terlaksana,”katanya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Palu memiliki kepentingan untuk dapat terciptanya kerukunan umat beragama di daerah yang kita cintai serta untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tentram.
“Oleh karena itu, melalui pelaksanaan kegiatan seperti ini dapat memfasilitasi lahirnya ide-ide cerdas menuju terciptanya suatu kondisi tatanan kerukunan umat beragama yang toleran, sebagai implementasi sebagai tertuang dalam tema pembangunan Pemerintah kota Palu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama kota Palu, Ma’sum Rumi mengatakan, tugas kerukunan adalah tugas kita semua sebagai umat beragama sehingga kita tidak boleh tertidur ketika kondisi derah kitta dikatakan sebagai daerah aman.
“Karena ada berbagai cara yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah,”katanya.
Menurutnya, tanggung jawab kerukunan tidak serta merta diberikan kepada Pemerintah, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dan instansi terkait lainnya, namun tanggung jawab ini berada di tangan kita semua sebagai umat yang beragama, sehingga kerukunan yang dimimpikan itu akan tercapai. ABS