BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR — Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkum Sulteng) menyambut bangga tampilnya Tenun Ikat Donggala dalam Rehearsal BTN Fashion Week Ronakultura di Jakarta, Sabtu (31/5/2025). Keikutsertaan ini dinilai sebagai langkah strategis mempromosikan kekayaan intelektual (KI) khas Sulteng ke level nasional dan internasional.
Kain tenun dengan motif khas Bomba tersebut hadir memukau dalam karya desainer muda asal Sulteng, Febry Ferry Fabry (FFF), lewat koleksi bertema “Asmara” yang sekaligus menandai satu dekade kiprahnya di industri fashion Indonesia. Penampilan ini turut didukung Ketua Dekranasda Provinsi Sulteng, Sri Nirwanti Bahasoan.
Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, menegaskan bahwa tampilnya Tenun Ikat Donggala bukan sekadar pertunjukan, melainkan bentuk konkret pelindungan dan pemanfaatan KI, khususnya Indikasi Geografis (IG). “Tenun Ikat Donggala telah resmi terdaftar sebagai IG dengan nomor IDG000000145 sejak 19 April 2024. Ini mempertegas pengakuan atas keunikan dan nilai budayanya sebagai aset sah Sulawesi Tengah,” jelasnya, Minggu (1/6/2025).
Ia menambahkan, pelindungan hukum seperti ini penting untuk mendorong daya saing daerah. Produk budaya yang terdaftar secara resmi memiliki nilai tambah ekonomi serta identitas hukum yang kuat di pasar global.
Rakhmat juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, desainer lokal, dan pelaku UMKM.
“Sinergi antara Dekranasda dan FFF ini selaras dengan arah kebijakan nasional dalam mengembangkan ekonomi berbasis kekayaan intelektual. Kami berharap ini jadi inspirasi bagi daerah lain di Sulteng,” ujarnya.
Selain Tenun Ikat Donggala, Sulteng telah memiliki sejumlah produk IG lainnya, seperti Tenun Nambo (Banggai) dan Ikan Sidat Marmorota (Poso). Saat ini, Kemenkum Sulteng tengah mengupayakan pendaftaran IG untuk produk-produk lokal lain, termasuk Ubi Tomundo, Cengkeh Tolitoli, Bawang Lambeka, Salak Pondoh Simpang Raya, Durian Asaan, Kelapa Babasal, dan Kopi Arabika Sigi Kamalisi.
“Kemenkum akan terus hadir memberikan pendampingan hukum dan fasilitasi pendaftaran, agar kekayaan budaya kita berkembang tanpa kehilangan identitas,” tutup Rakhmat.
Penampilan Tenun Donggala di panggung nasional membuktikan bahwa Sulawesi Tengah memiliki potensi besar sebagai pusat budaya, kreativitas, dan kekayaan intelektual Indonesia. */JEF