PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola melalui Asisten Administrasi, Ekonomi, dan Pembangunan, Bunga Elim Somba didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, I Komang Sujendra, mengikuti rapat rutin pembahasan mengenai perkembangan pandemi COVID-19, yang dipimpin Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin secara virtual, Senin (5/4/2021).
Dalam rapat itu, Menkes Budi Gunadi menyampaikan, Indonesia diprediksi akan kehilangan 10 juta dosis vaksin COVID-19, akibat adanya embargo vaksin AstraZeneca di India.
“Hal tersebut lantaran terjadinya kenaikan kasus dan banyaknya permintaan, maka diprediksi pengiriman vaksin AstraZeneca ke Indonesia terjadi penundaan,” ujar Menkes Budi Gunadi.
Kemudian lanjut dia, terkait stok vaksin yang perlahan menipis, lantaran adanya penundaan pengiriman dari negara produksi. Pemberian vaksin lebih diprioritaskan bagi mereka memiliki resiko tertular yang cukup tinggi, misalnya kepada tenaga medis atau tenaga yang menangani langsung di lapangan.
Hal ini yang menjadi salah satu topik utama pembahasan rapat rutin COVID-19 tersebut. Di mana rapat rutin ini diikuti gubernur, serta pihak terkait lainnya seluruh Indonesia.
Menanggapi pembahasan tersebut, Elim Somba mengaku, Pemprov Sulteng akan menggelar pertemuan, guna merespon apa yang telah dikemukakan oleh Menkes. Rapat itu akan menjadi bahan laporan kepada gubernur selaku kepala daerah, agar segera mengambil langkah-langkah kebijakan di daerah ini.
“Hasil rapat ini kami akan melaporkan kepada bapak gubernur. Tentunya dengan selalu berkoordinasi dengan pemerimtah pusat terkait situasi pandemi,” katanya.
Oleh sebab itu, Elim Somba menyampaikan bahwa gubernur tidak bosan – bosannya mengimbau masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan (prokes), yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) guna memutus mata rantai penyenaran COVID – 19 di Sulteng. BOB