BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Wakil Gubernur, Rusli Palabbi membuka seminar dan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Sulteng di salah satu hotel Kota Palu, Kamis (20/2/2020).
Dalam sambutan, Wagub Rusli mengemukakan jumlah belanja modal telekomunikasi di Indonesia setiap tahunnya ada di kisaran Rp 20 – 25 triliun, oleh sebab itu agar tercipta pemerataan pembangunanan dan persaingan usaha yang sehat, maka kehadiran Apnatel dipandang tepat untuk menawarkan solusi cerdas dan langkah-langkah advokasi, mediasi, serta pemberdayaan kapasitas anggota.
“Yang menjadi perhatian pemerintah daerah, ialah bagaimana organisasi bisa mendorong iklim industri telekomunikasi yang berorientasi pada pengusaha lokal. Mengingat pelaku usaha di sektor ini mungkin masih didominasi pihak luar,” tutur Wagub.
Terkait seminar dan Musda tersebut, lanjut dia, kiranya dapat dijadikan momentum untuk meramu kajian-kajian yang bisa digunakan sebagai rujukan dalam rangka meningkatkan kapasitas pengusaha lokal dalam percaturan bisnis telekomunikasi dan pengembangan jaringan infrastuktur di Sulteng.
Sementara, Sekretaris Panitia Pelaksana Seminar dan Musda, Irjan A. Siradjuddin menjelaskab Apanatel hadir untuk membantu pemerintah melindungi para pengusaha lokal dari serbuan pabrik asing yang hadir di Indonesia. Apnatel juga berusaha sebagai mediator antara pemberi kerja, penerima kerja. Dan sebagai pelaku komunikasi dan informatika berorientasinya sama, yaitu pada peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Ia mengatakan bahwa sekaitan DPD Apnatel Sulteng melaksanakan Musda, yakni dalam rangka penguatan kelembagaan yang ke depannya dapat bersinegri dengan pemda dan perusahaan telekomunikasi serta perusahaan terkait lainnya.
Hadir dalam pembuakaan seminar dan Musda DPD Apnatel Sulteng , Ketua Umum DPP Apnatel, Triana Mulyatsa, Ketua DPD Apnatel Sulteng, Syamsuddin Said, Kepala Telkom Indonesia Sulteng, sejumlah ketua asosiasi, serta beberapa Bank BUMN. BOB