PALU, MERCUSUAR – Islamic Relief Worldwide di Indonesia memberikan bantuan kepada 3.613 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana, di wilayah Kota Palu dan Kabupaten Sigi, dengan nilai total sebesar Rp10 miliar. Penyerahan bantuan dilaksanakan di huntara Balaroa, Kota Palu.
Kegiatan bazzar untuk program bantuan non tunai bagi 3.613 KK penyintas bencana di Kota Palu dan Kabupaten Sigi tersebut, merupakan upaya untuk memulihkan mata penghidupan korban bencana, yang berprofesi sebagai pedagang kecil, petani, peternak, penjahit, bengkel, dan usaha masyarakat lainnya.
Program bantuan tersebut bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), sebagai penyedia kartu uang elektronik BRIZZI, yang menjadi alat pembayaran, dengan melibatkan 35 pedagang kecil dan grosir, dengan total nilai bantuan sebesar Rp.10.004.000.000.
“Metoda distribusi ini disebut dengan Market Banking Information Communication Technology for Disaster (MBICT4D). Metode ini sudah dilaksanakan di Papua, Jawa Timur, Banten, Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, NTB dan Sulawesi Tengah, dengan hasil yang baik,” kata Country Director Islamic Relief Worldwide di Indonesia, Nanang S Dirja,
Menurutnya, sangat penting untuk mendukung pemulihan ekonomi, dengan bekerja sama dengan pedagang kecil yang terdampak bencana, tetapi memiliki semangat untuk bangkit kembali. Mereka diberikan peran sebagai Point of Sale (POS), sebagai penyedia barang-barang yang dibutuhkan oleh para penerima manfaat.
“Jadi Islamic Relief, Konsepsi dan Bank BRI akan menghubungkan POS ini dengan para pedagang grosir, agar POS ini diberikan kepercayaan untuk penyediaan barang-barang tersebut,” ujarnya.
Acara penyerahan dibuka oleh CEO Islamic Relief Worldwide, Nasereldin Ahmed Haghamed, yang berkunjung langsung dari Birmingham, Inggris, ke Palu.
Dalam kesempatan tersebut, Nasereldin Ahmed Haghamed mengatakan, gempa bermagnitudo 7.4 SR, telah memicu tsunami dan likuefaksi, yang merengut jiwa lebih dari 2,113 orang, dan menghancurkan ribuan bangunan, termasuk kantor pemerintah dan rumah tinggal.
Islamic Relief Worldwide kata dia, hadir dan memberikan upaya tanggap bencana, sejak keadan darurat dimulai dengan prinsip Saving Lives atau penyelamatan dan kemudian dilanjutkan dengan pemulihan dengan prinsip Build Back Better, atau bangkit lebih baik dari sebelumnya.
“Kehadiran kami di Sulawesi Tengah ini, dapat dikatakan tidak hanya merespon bencana, tetapi juga memulihkan masyarakat terdampak di Palu dan Sigi, untuk bangkit,” lanjut dia.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan, bantuan yang berikan oleh Islamic Relief Worldwide, yang diperuntukan untuk 3,613 penyintas Kota Palu dan Sigi, guna memulihkan ekonomi para penyintas pascabencana.
Bazzar dilaksanakan Kelurahan Kabonena, Langaleso, di Desa Lolu, Mpanau, Jono Oge dan desa lainnya di Kabupaten Sigi. Bazaar diikuti oleh lima POS di setiap desa atau kelurahan, dan lima vendor yang menyediakan bermacam komoditas yang dibutuhkan masyarakat, mulai dari sembako, bahan bangunan, elektronik, perbengkelan, alat pertukangan, pertanian, jahit, bahkan bahan dan alat usaha laundry. TIN