TANAMODINDI, MERCUSUAR – Wakil Wali kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, melakukan pertemuan bersama sejumlah dokter, Rabu (21/7/2021) di ruang rapat Bantaya Kantor Setda Kota Palu. Dia mengatakan, bahwa Pemkot kekurangan tenaga Kesehatan, sementara juga warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) meningkat, sehingga sulit melakukan pengawasan.
Wawali mengatakan, bahwa Pemkot telah menerapkan sejumlah kebijakan berkaitan dengan penanganan Covid-19 ini, diantaranya penempelan stiker di masing-masing rumah warga yang sedang isoman i dan selanjutnya akan diberikan sembako yang difasilitasi oleh Dinas Sosial kota Palu.
“Karena kurangnya petugas yang mengawasi, sehingga ada warga yang belum 14 hari isoman tapi sudah keluar-keluar rumah,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan pihaknya membutuhkan tenaga dari para organisasi profesi untuk membantu dalam hal pengawasan para warga yang melakukan isoman, karena satgas kelurahan dan kecamatan cukup kewalahan.
Selain itu, lanjut Wawali, pihaknya juga melakukan Operasi Yustisi secara intens untuk mengontrol pembatasan aktivitas usaha warga yang hanya dibolehkan menerima pelanggan untuk makan dan minum di tempat sampai dengan pukul 21.00, selebihnya makanan beli bawa pulang atau take away.
“Dalam operasi Yustisi ini awalnya kita cukup keras, tapi setelah kita evaluasi kekerasan tidak menimbulkan kesadaran,” jelasnya.
Pertemuan tersebut secara garis besar membicarakan tentang penanganan Covid-19 di Kota Palu, apalagi saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia yang diperpanjang hingga 25 Juli 2021. ABS