Jabal Nur Tak Lagi “Menyeramkan”

_DSC0485

TALISE-MERCUSUAR. Jalur dua jalan Jabal Nur, akses jalan menuju lokasi eks STQ, kini bukan lagi jalur “mengerikan” setelah lapak penjual makanan tradisional bertebaran sepanjang tepian jalan, yang melayani pembeli hingga larut malam.

Kata Mia, salah satu warga di Perumahan BTN Pesona Nokilolaki, di Kelurahan Tondo, mengungkapkan kalau saat ini, dia sama sekali tidak merasa takut lagi harus melalui jalur tersebut, pasalnya sudah lumayan ramai, karena banyak kendaraan yang lalu lalang, bahkan saat melintas di sekitaran eks lokasi STQ, sudah keliatan ramai.

“Saya kan kerjanya jauh dari kediaman saya, kalau pulang, sudah berani lewat STQ, bahkan kadang jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Karena jalurnya ramai, kendaraan yang singgah membeli, atau juga mereka yang sudah selesai berbelanja,” ujarnya.

Padahal dulunya, ungkap Mia, jangankan jam 23.00, pukul 22.00 saja, dia sudah tidak berani melewati jalur dua Jabal Nur, karena banyak kasus penjambretan, yang menurut Mia, justru terjadi di jalur itu, meskipun terpaksa harus cepat sampai di rumah, dia tetap lebih memilih memutar di jalan RE Martadinata, via jalur BTN Pesona Teluk Palu kemudian menuju ke rumahnya.

Hal yang sama, diungkapkan oleh Yuni, sudah beberapa pekan, dia tidak lagi menyusuri jalur Tondo bawah, karena tidak lagi dihinggapi rasa was-was saat melewati jalur dua Jabal Nur.

Sementara itu, dari amatan koran ini, sudah banyak penjual yang berjejeran, dan tiap malamnya, banyak warga yang datang, layaknya dulu, saat mereka, para penjaja makanan tradisional masih berada di tepi pantai, dan efeknya, jalur dua hingga ke eks lokasi STQ, ramai dilalui kendaraan yang pulang dari jalur dua.

Salah satu penjual, mengatakan beberapa bulan yang lalu, hanya ada sekitaran lima lapak yang menjual di jalur dua, dan terus bertambah hingga kemudian sekarang jumlahnya sudah sampai puluhan lapak, dan malamnya dipastikan ramai dan jejeran kendaraan memenuhi bahu jalan hingga RTH yang tidak jauh dari Hutan Kota. (NDA)    

Pos terkait