PALU, MERCUSUAR – Jagung asal Sulteng akhirnya berhasil menembus pasar Asia Tenggara. Kurun Januari-Juli 2018, sebanyak 14.076,1 ton jagung telah diekspor khusus dari Kabupaten Tojo Unauna (Touna) ke Filipina. Pengiriman telah berlangsung enam kali. Pada Januari Touna telah mengekspor 1.747 ton jagung, Maret 1.757 ton, April 1.761 ton, Mei 2.711 ton, Juni 2.200 ton, dan Juli sebanyak 3.900 ton. “Rencananya pada bulan Agustus, kembali akan mengirim sebanyak 4.000 ton jagung,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Trie Iriany Lamakampali, Rabu (25/7/2018).
Dikatakan, produksi jagung di Touna cukup berlimpah. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, Touna juga sudah mampu menjual jagung ke kabupaten tetangga hingga ke Gorontalo, bahkan ekspor ke Filipina.
Karenanya, Pemerintan Kabupaten Touna memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada petani dan eksportir. Pemda mendukung sepenuhnya ekspor jagung ini dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pihak eksportir.
“Kita terus mendorong para petani agar tanam jagung melalui Dinas Pertanian yang bekerjasama dengan Kementan dan TNI dalam program Upsus Pajala (Upaya Khusus Padi, Jagung, Kedelai). Hasil ini adalah upaya kita selama ini sehingga berhasil mengekspor Jagung sampai ke Filipina,” kata Trie.
Dia mengajak seluruh aparat pertanian, mantri tani, dan penyuluh dibantu Babinsa, terus bahu membahu bekerja keras untuk melakukan upaya-upaya peningkatan produksi jagung secara terus menerus. Menurut dia, langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan luas tambah tanam (LTT) jagung bersamaan dengan program Upsus.
Tahun ini, Touna menargetkan ekspor jagung sekitar 50 ribu ton. Kabupaten Touna mengembangkan jagung di perluasan areal tanam baru (PATB) pada 2018 ini sekitar 20.000 hektar (ha).
Sebenarnya, produksi jagung terbesar di Sulteng sejauh ini adalah Kabupaten Donggala, yakni sebesar 71.360 ton, disusul Kabupaten Buol 67.632 ton, Poso 53.888 ton dan Touna 49. 115 ton. “Namun yang berhasil tembus pasar internasional yakni Tojo Unauna,” kata Trie.
Sementara itu, pada Selasa (24/7/2018), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah meninjau stok jagung yang akan diekspor ke Filipina di gudang PT. Seger Agro Nusantara, Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete, Touna.
“Alhamdulillah, hari ini kami merayakan panen jagung. Dari produksi jagung di Sulawesi Tengah, kabupaten ini adalah salah satu yang paling berkontribusi,” ujar Mentan Amran. Adapun produksi jagung di Sulteng saat ini mencapai 350 ribu ton per tahun dengan nilai ekonomi lebih dari Rp 1 triliun.
Lebih lanjut Amran mengatakan, jagung asal Kabupaten Touna bakal diekspor ke sejumlah negara, misalnya Filipina. “Satu hal yang turut membanggakan, pertanian Indonesia kian diakui dunia. Kita sekarang menjadi pengekspor jagung, padahal dulu kita masih impor,” imbuhnya.
Berdasarkan data perkembangan produksi jagung di Sulteng, pada tahun 2017 total produksi jagung yang dihasilkan petani di beberapa kabupaten, termasuk Touna sebesar 374.322 ton. ABS