PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menyebut jalan lingkar yang menghubungkan Kecamatan Kintom dan Kecamatan Batui di Kabupaten Banggai adalah jalan yang termulus dan termahal di Sulawesi Tengah. Pembangunan jalan itu dibangun tidak menggunakan standar APBD maupun APBN, kecuali standar PT Donggi Senoro Liquefied Natural Gas (DSLNG) yang membangunnya.
“Ya, memang benar jalan termulus sekaligus jalan termahal karena perusahaan yang bangun itu jalan. Diharapkan warga pemakai jalan dapat memelihara kondisi jalan mulus itu,” kata Longki.
Hal itu dikemukakan Longki ketika ditemui Mercusuar di rumah jabatan gubernur, Minggu (10/6).
Dari pengamatan Mercusuar dua hari berturut-turut, awal pekan lalu, sepanjang jalan tidak ada lubang kecil sekalipun. Sementara rambu-rambu lalu lintas dipasang tampak jelas dan teratur.
Kemudian bukit-bukit di sisi kiri kanan jalan dibuat traf. Bahkan ada yang diselimuti dengan jalan berwarna hijau, sehingga bila hujan deras turun tidak akan menyebabkan terjadinya longsor.
Jalan lingkar ini dibangun mulai dari Desa Babang Buyange, Kecamatan Kintom sampai ke Desa Uso di Kecamatan Batui. Jalan sepanjang 12,4 kilometer ini dibangun dengan biaya Rp 900 miliar termasuk pembebasan lahan.
Meski jalan sangat mulus dan arus lalu lintas agak sepi yang melintas, Rahmat sopir yang membawa 12 wartawan ke Kecamatan Batui tidak memacu laju mobilnya di jalan lingkar ini. Padahal, kondisi jalan sangat mulus dan agak sepi. Paling laju, jarum tidak sampai ke angka 70.
Mobil-mobil lain yang melewati jalan itu selalu memacu kecepatannya. Itu lantaran kondisi jalan sangat mulus dan aman.
“Saya tidak bisa melarikan mobil di atas kecepatan 70 kilometer per jam. Itu adalah ketentuan dari perusahaan. Kalau saya melewati ketentuan itu saya ditegur dan malahan bisa dipecat,” kata Rahmat, salah satu sopir di PT Donggi Senoro LNG.
“Ya, inilah infrastruktur pablik yang dibangun DSLNG. Jalan ini dibangun sebagai jalan pengganti milik pemerintah daerah sepanjang 3,4 kilometer. Sebab, jalan itu masuk dalam kawasan DSLNG,” kata Media Relation and Public Communication Lead DSLNG, Doty Damayanti saat wartawan melintas di jalan itu.
Menurutnya, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang menandatangani berita acara penerimaan jalan pengganti itu. Selanjutnya aset tersebut diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Kepala Balai Jalan XIV Sulawesi Ahmad Cahyadi. Kini jalan tersebut menjadi jalan nasional.
Sepanjang jalan lingkar itu dilengkapi dengan fasilitas seperti masjid dan pos polisi. Selain itu, juga terdapat halte.MAN