BULURI-MERCUSUAR. Puncak take off paralayang di Salena, dengan ketinggian diperkirakan mencapai 800 mdpl, menjadi primadona baru destinasi warga Kota Palu, namun menyimpan bahaya yang cukup mengerikan, yakni jalurnya yang terjal dan berbatu, yang mengakibatkan pengendara bisa terjungkal dan tewas.
“Menaiki jalur terjal, mungkin tidak terlalu berbahaya, karena hampir bisa semua pengendara, baik motor maupun mobil, bisa mengendalikan kendaraannya, tapi saat turun, disitu banyak yang jatuh,” ujar Ja’far, salah satu warga Salena.
Dia menjelaskan, kalau jalur yang terjal, yang kemiringannya memang sangat berbahaya, ditambah lagi, jalurnya yang penuh dengan batuan lepas, yang bisa saja membuat pengendara oleng, apalagi saat pengendara tidak bisa mengendalikan kendaraannya, terlebih roda dua, dengan kecepatan sedang saja, dipastikan pengendaranya oleng, dan terguling di jalur yang miring.
Ketika ditanya, berapa jumlah korban, katanya lagi, hampir setiap saat, pengunjung puncak paralayang, yang kemudian pulang dan menapaki jalanan menurun, ada yang terjatuh.
Bahkan menurutnya, ada yang sampai luka berat, karena saat menuruni jalanan terjal, panik dan kemudian mengerem terlalu kuat, kendaraan roda duanya, bukannya berhenti, tetapi terjungkir dan pengendaranya mengalami luka yang cukup serius di kaki dan siku, untung saja banyak yang berada di sekitar lokasi, datang menolong.
Dari pengamatan koran ini, saat berkunjung ke tempat itu, memang jalurnya lumayan terjal, dan dipastikan saat musim hujan, tidak bisa dilalui dengan kendaraan apapun, apalagi hanya bermodal nekat, dan baru sekali menapaki puncak paralayang tersebut.
Makanya itu, katanya lagi, diperlukan kehati-hatian, kalau perlu kata Ja’far, tidak usah terlalu memacu kendaraan, agar cepat meluncur, justru hal itu, yang paling berbahaya, akan lebih baik menurutnya, dengan kecepatan rendah, yang penting kendaraan bisa bergerak ke bawah.
Meskipun jalurnya berbahaya, namun karena keindahan yang tersaji diatas gunung, kebun dan hamparan ilalang, beberapa batuan besar, dan yang tidak kalah menariknya adalah, hamparan Teluk Palu dan Kota Palu, yang terlihat jelas dari atas puncaknya, membuat para pengunjung lupa dengan bahayanya jalur terjal, saat menuru. (NDA)