Jari Petugas Damkar Palu Nyaris Putus

Kebakaran jalan rajamoili (1)

BESUSU BARAT, MERCUSUAR – Pukul 02.30 api melahap delapan petak rumah yang ada di Jalan Rajamoili, Kelurahan Besusu Barat, Kamis (30/8/2018). Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun salah seorang petugas Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palu Moh Musrifin mengalami luka.

Jari telunjuk tangan kanannya nyaris putus akibat kejatuhan seng dari petak rumah yang terbakar, hingga dilarikan ke Rumah Sakit TNI AD Wirabuana.

 

 

Menurut Sekretaris Damkar Palu Vonny Katili kejadian tersebut sekira pukul 02.30 Wita, selang 15 menit api sudah membesar barulah petugas pemadam dihubungi.

Berdasarkan saksi mata, lanjut Vonny, sebelumnya dipicu tamu yang datang ke Jalan Rajamoili yang dikenal terdapat area eks karaokean keluarga.

Tamu tersebut terlibat perkelahian, serta dalam keadaan mabuk dia mengambil bensin botol dan melemparkan ke petak rumah lalu menyulut api.

“Untuk lengkapnya masih diselidiki pihak berwenang (Kepolisian),” ujarnya.

Jumlah pasti rumah atau petak yang terbakar, masih ditelusuri. Namun yang pasti sebanyak delapan Kepala Keluarga mengaku terkena musibah kebakaran.

Jumlah armada yang diturunkan untuk memadamkan kebakaran di Jalan Rajamoili tujuh unit, terdiri dari armada dari milik Damkar, satu armada dari Unit Palu Barat, serta dua unit kendaraan suplai air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu.

Kebakaran Rajamoili, tambahnya, belum berhenti karena sore harinya terjadi lagi kebakaran. Hal itu dipicu oleh api yang belum benar-benar padam kembali menyala akibat tiupan angin laut.

Selama periode januari hingga Agustus 2018, sebanyak 60 kali kejadian kebakaran. Pada bulan Agustus terjadi 15 kali kebakaran. “Ini terbanyak dari bulan lainnya,” tutup Vonny

Tujuh Rumah Ludes

Berdasarkan data dari kepolisian, sebanyak tujuh rumah ludes dilalap si jago merah. Peristiwa yang sekira pukul 02.39 Wita itu, diakibatkan pelaku berinisial BI mengamuk hingga membakar beberapa rumah dan kios.  

Menurut keterangan saksi, sebelum kebakaran terjadi, sekitar pukul 02.30 wita datang seorang pria yang diketahui berinisial BI menggunakan sepeda motor honda beat warna hitam. Pria tersebut tiba –tiba membuat keributan dengan mencari seseorang yang berinisial RI yang diketahui berprofesi sebagai tukang ojek.

Saat kejadian itu pelaku BI, juga mengancam beberapa orang termasuk pemilik kios yang berinisial AS dengan menggunakan senjata yang diduga air soft gun. Pelaku BI mengamuk  dan mengambil botol yang berisi  bensin yang terletak diluar warung. Kemudian pelaku membakar rumah tersebut.

Tujuh rumah dan kios yang terbakar merupakan milik Daeng Edi, Suwarni, Agus, Ril, Rijal, Lisa dan Adi.

Kapolres Palu, AKBP Mujianto, S.I.K menjelaskan bahwa, berdasarkan Laporan Polisi LP/1496/VIII/2018/Sulteng/Resor Palu, peristiwa kebakaran tersebut disebabkan adanya konflik dan perselisihan yang menyebabkan terjadinya kebakaran.

“Modus pelaku melakukan aksinya dengan cara membuang atau menyiramkan bensin kepemilik warung, sehingga merembet dan terbakar sampai ke rumah sekitarnya. Pada saat ini pelapor mengalami kerugian sekitar Rp 35.000.000,” jelasnya. ABS/IKI

 

 

Pos terkait