TALISE, MERCUSUAR – Jelang lima tahun bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018, warga Kota Palu yang hingga kini masih tinggal di hunian sementara, mengutarakan harapannya.
Anti, salah seorang warga yang menghuni Huntara Hutan Kota, Kelurahan Talise, Kmis (14/9/2023) mengatakan, setelah lima tahun bencana, dirinya berharap kiranya Pemerintah Kota Palu memperhatikan warga yang masih menghuni Huntara Hutan Kota.
Menurutnya, sekitar 120 KK warga Huntara Hutan Kota yang belum memiliki tempat tinggal tetap, merasa khawatir dan bingung mau kemana, apabila huntara yang mereka tinggali selama ini, nantinya diambil alih oleh pemkot.
“Harapan kami, nantinya semua harus mendapatkan hak kepemilikan hunian tetap (huntap) ketika selesai dari proses pembangunan. Imbauan pemerintah sudah sampai ke telinga kami, setelah sudah selesai pembangunan Huntap Talise, kami harus segera mengosongkan huntara ini. Hal yang kami takutkan, bagaimana ketika kami tidak terpilih sebagai penghuni Huntap Talise? Kami sekeluarga tinggal di mana, sedangkan tempat tinggal kami sudah hancur,” ujar Anti.
Senada dengan Anti, warga Huntara Hutan Kota lainnya, Teguh, juga ikut buka suara mengenai nasib yang mereka alami setelah lima tahun bencana yang telah menimpa mereka. Menurutnya, selama lima tahun mereka tinggal di sana, pemkot seakan kurang memperhatikan mereka.
“Seperti masalah kesusahan air bersih yang sering kami alami. Kami berharap agar kiranya Pemkot membuka mata hatinya untuk kami, para korban yang tinggal di Huntara Hutan Kota saat ini,” harapnya. MG3