TONDO, MERCUSUAR – Melalui tema “Perempuan Inspirasiku Untuk Kemajuan Bangsaku”, Pengurus Perempuan PGRI Provinsi Sulteng menggelar talkshow, bekerja sama dengan Kantor Pegadaian Deputy Bisnis Area Palu, dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional tahun 2023, Jumat (21/12/2023).
Kegiatan yang digagas oleh Pengurus Perempuan PGRI Sulteng ini, dilaksanakan selama tiga hari. Hari pertama pada 19 Desember 2023, dilaksanakan di Kabupaten Sigi dengan narasumber utama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sigi, Kadis DP3A serta Sekretaris Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum PGRI, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 100 orang berasal dari guru dan pemerhati pendidikan.
Sementara hari kedua, kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten Donggala pada 20 Desember 2023, mengangkat tema yang sama, narasumber utama dari Sekretaris LKBH PGRI, Sekdis Pendidikan dan Kebudayaan Donggala, dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang berasal dari Guru dan Pemerhati Pendidikan.
Untuk kegiatan di hari ketiga atau tepatnya 21 Desember 2023, hari ini, pengurus Perempuan PGRI Sulteng menggelar talkshow di ruang pertemuan Kantor Pegadaian Deputy Bisnis Area Palu, jalan Samratulangi.
Untuk narasumber utama ialah Kabid PTK Disdik Sulteng, Hafsah Radjamuda, DP3A Sulteng, Sukarti, serta Wakil Ketua PGRI Sulteng, Zainab.
Ketua Perempuan PGRI Sulteng, Nurhayati Nadra mengatakan, tentunya, tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini ialah untuk mensosialisasikan peran penting perempuan dalam bermitra dengan kaum pria dalam organisasi, termasuk berperan aktif dalam mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
“Ini adalah kerja keras atas usaha dari seluruh pengurus Perempuan PGRI Provinsi Sulteng sebagai mitra kami dengan kantor Deputi Pegadaian Bisnis Area Palu. Semoga ibu-ibu yang ada di provinsi Sulteng, bisa bahagia di hari Ibu. Kita benar-benar merasakan bersama tentang arti dari kebahagiaan sebagai seorang perempuan atau Ibu,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai seorang ibu, terlebih khusus kepada guru-guru perempuan yang hebat, dengan memiliki cinta yang tidak terbatas, luar biasa bentuk dedikasinya tanpa akhir, untuk terus berjuang dalam meningkatkan kompetensi sehingga bisa setara dengan kaum laki-laki yang ada di Sulteng.
“Seorang ibu itu harus kuat, terutama bagi guru perempuan. Sebagai guru kita harus meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Tingkatkan kompetensi dimulai dari diri kita sendiri. Selain itu, guru perempuan juga perlu meningkatkan kapasitasnya tanpa dengan menjatuhkan kaumnya,” terangnya. UTM