TONDO, MERCUSUAR – Ratusan sivitas akademika Universitas Tadulako (Untad), bersama tim dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), serta tim relawan dari sejumlah perguruan tinggi, baik negeri atau swasta di Indonesia, menyemarakkan kegiatan senam dengan tajuk #UntadBangkit, Jumat (2/11/2018) pagi. Senam bersama ini dilaksanakan di lapangan upacara Untad.
Rektor Untad, Prof Dr Ir Muh Basir, SE, MS, usai senam mengatakan, senam ini adalah media untuk menyatukan kembali sivitas akademika Untad, yang tercerai berai saat bencana 28 September 2018 lalu tersebut terjadi. Intinya kata Rektor, senam ini adalah media untuk mempersiapkan mental mereka, karena tanggal 5 November nanti, adalah momen bersejarah bagi Untad untuk melakukan aktivitas perkuliahan kembali.
“Tanggal 5 November mendatang adalah gong bagi kita untuk kembali memulai perkuliahan. Mahasiswa tidak boleh dikorbankan dalam hal pendidikan,” ujarnya.
Dalam hal pelayanan akademik dan perkuliahan, Rektor meminta agar pihak fakultas maupun dosen tidak memberatkan mahasiswa. Rektor mencontohkan, misalnya yang tidak datang pembimbingnya, silahkan diganti, yang tidak cukup pembimbing dan pengujinya, dimaksimalkan saja yang ada.
“Layanan akademik dan proses perkuliahan tidak boleh berhenti. Anak-anak kita yang berada di luar, harus dipanggil pulang. Jika ada halangan satu dan lain hal, kita beri batas waktu sampai Desember. Kita putuskan di majelis rektor, tidak diberikan akses untuk pindah. Perguruan tinggi negeri lain pun tidak akan menerima, kecuali menampung sementara untuk sit in,” jelasnya.
Adapun untuk materi perkuliahan kata rektor, sudah tersedia di website resmi Untad. Di dalamnya kata dia ada sub-sub pokok bahasan, yang materinya bisa dicari sendiri di internet.
“Nanti dibuatkan resume lalu kemudian disetor ke dosennya. Tidak ada mid semester. Kalau dosen mata kuliah yang bersangkutan tidak ada, dekan yang berhak mengeluarkan nilai,” lanjutnya. JEF