PALU, MERCUSUAR – Jelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 mendatang, para penyuluh agama di Sulteng diingatkan untuk bersikap netral dan tidak turut mengampanyekan pasangan calon tertentu kepada umat beragama.
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Kaleb Tokii mengingatkan pada para penyuluh Agama Kristen maupun pimpinan gereja, untuk terus menyampaikan pesan-pesan menyejukkan agar tidak terjadi gesekan-gesekan di tengah masyarakat.
“Penyuluh berfungsi sesuai dengan fungsinya, memberikan penyejukan-penyejukan kepada umat, jangan sampai ada keberpihakan, karena negara kita adalah negara demokrasi, jangan sampai ada gesekan di tengah masyarakat. Begitu juga bagi pimpinan-pimpinan Gereja, bukan hanya penyuluh, kita imbau di Pilkada mari kita memberikan kesejukan kepada seluruh umat,” ujar Kaleb, di ruang kerjanya, Kamis (10/9/2020).
Selain itu, ia juga meminta pada para penyuluh agama maupun para pimpinan gereja, untuk memberikan perhatian pada suksesnya pelaksanaan Pilkada dengan menyampaikan kepada umat tentang pentingnya menyalurkan hak suara hari pemilihan nanti. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak menyalurkan hak pilihnya atau bersikap golput. “Hak pribadi masing-masing silakan memilih siapa saja. Pimpinan Gereja dan penyuluh mengarahkan orang-orang untuk tidak golput, mengarahkan umat untuk memberikan suara sesuai dengan hati nuraninya. Jangan sampai angka golput tinggi pada Pilkada nanti,” pungkasnya.
Pada Pilkada serentak 9 Desember nanti akan digelar pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, serta pemilihan kepala daerah di delapan kabupaten dan kota di Sulteng, yakni Kota Palu, Kabupaten Poso, Sigi, Tolitoli, Tojo Unauna, Banggai, Banggai Laut dan Kabupaten Morowali Utara. IEA