PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu menggelontorkan anggaran sebesar Rp 59 miliar untuk pembangunan jembatan V yang akan menghubungkan akses transportasi wilayah timur dan barat Kota Palu.
“Perencanaan pembangunan infrastruktur jembatan sudah dimulai sejak 2017 hingga 2018 sudah termasuk pembebasan lahan masyarakat dan tahun ini adalah proses pembangunan,” kata Wali Kota Palu Hidyata di acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan Palu V di Kelurahan Nunu, Palu, Rabu (10/7).
Pembangunan infrastruktur jembatan sudah masuki tahap awal konstruksi. Paket pekerjaan tersebut diperkirakan memakan waktu 180 hari atau enam bulan setelah peletakan batu pertama, sesuai perencanaan.
Menurut Hidayat, jembatan menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, selain memudahkan akses trasportasi dari dan menuju wilayah barat-timur, juga merupakan upaya pemerintah mengurai kemacetan kota.
Dia menilai, pascagempa, tsunami, dan likuefaksi melanda Palu, justru tingkat kepadatan kendaraan semakin bertambah apalagi jalur logistik yang membentang sekitar 7,2 kilometer di kawasan pesisir Teluk Palu ikut hancur termasuk jembatan Palu IV sebagai maskot Ibu Kota Provinsi Sulteng sehingga dilakukan pengalihan jalur ke dalam kota.
“Sebelum bencana tingkat kepadatan kendaraan cukup tinggi, sehingga sejumlah ruas jalan dalam kota di waktu-waktu tertentu terjadi kemacetan. Olehnya pemerintah mengambil langkah membangun jembatan guna memecah tumpukan kendaraan,” Jelas Hidayat.
Dia berharap, pembangunan infrastruktur jembatan Palu V harus dikerjakan secara profesional dan wajib bagi pelaksana memperhatikan kualitas serta mempertimbangkan sisi estetika.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, Iskandar Arsyad menambahkan, secara teknis pembanguan jembatan Palu V sangat sederhana dan tentunya tetap memperhatikan sisi kualitas konstruksi karena pemanfaatakn infrastruktur tersebut untuk kebutuhan jangka panjang.
“Konstruksinya mengacu pada aspek-aspek kegempaan, artinya jebatan Palu V sudah di rancang khsus tahan gempa karena wilayah pembangunan invrastruktur ini masuk dalam zona tiga yang koefien gempanya 1,5 pada Skala Richter per hari,” kata Iskandar.
Jembatan yang baru dibangun menyeberangi sungai Palu memiliki panjang sekitar 100 meter lebih dengan tinggi dari permukaan air sekitar enam meter.
Jembatan Kuning
Sebelum terjadi gempa dan tsunami, Kota Palu punya landmark yang menjadi kebanggaan yakni Jembatan Kuning. Jembatan ini menjadi kebanggaan karena merupakan jembatan lengkung pertama yang ada di Indonesia. Namun jembatan tersebut kini tinggal kenangan, hancur dihantam dahsyatnya gempa dan tsunami yang terjadi di Palu. |
|
Jembatan Kuning dibangun sepanjang 300 meter di atas Teluk Talise. Jembatan menghubungkan wilayah Palu Barat dan Palu Timur. Selain itu, Jembatan Kuning juga menjadi jalur yang dapat dilalui dari kota Palu menuju Donggala. |
Namun kini jembatan yang jadi kebanggaan warga Palu dan Indonesia itu hancur kena hantaman gempa bumi yang terjadi pada Jumat (28/9/2018). Pemukiman yang ada di dekat jembatan juga ikut hancur.ANT/MAN